Jika Berganti Status Menjadi Endemi, Apakah Kehidupan Bisa Kembali Normal Seperti Sebelumnya?
Vod | 7 Maret 2022, 13:05 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Koordinator PPKM Jawa-Bali sekaligus Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan menyebut saat ini pemerintah tengah mempersiapkan peralihan dari pandemi menjadi endemi.
Namun memang tidak mudah, karena sejumlah syarat harus dipenuhi.
Diantaranya jumlah kasus positif dan kematian yang rendah, serta target tingkat vaksinasi lengkap dan booster.
Namun jalan menuju endemi sepertinya masih panjang, karena angka kasus covid-19 di Indonesia masih berfluktuatif.
Juru bicara vaksinasi covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi menyebut pekan terakhir Februari dan pekan pertama Maret menjadi indikator apakah Indonesia sudah melewati gelombang ketiga covid-19.
Fluktuasi kasus covid-19 memang terlihat di awal pekan bulan Maret.
Menurut organisasi kesehatan dunia, WHO suatu penyakit disebut pandemi jika menyebar dengan cepat dan menyerang penduduk dunia, seperti covid-19.
Baca Juga: 139 Rumah Rusak Akibat Tanah Bergerak, Abrasi di Demak Hingga Ratusan Nakes Terpapar Covid-19!
Sementara itu, jika penyakit tersebut akhirnya dapat dikendalikan dalam suatu wilayah tapi masih menyebar di wilayah lain, maka statusnya berubah menjadi epidemi.
Epidemi kemudian akan berubah menjadi endemi jika penyakit tersebut benar-benar sudah dapat dikendalikan dan akan selalu berdampingan dengan masyarakat.
Namun menurut Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia menyebut, sebenarnya endemi bukanlah target karena meskipun sudah berstatus endemi, satu penyakit masihlah berbahaya.
Tentunya masih banyak yang perlu dipertimbangkan oleh para ahli dan pengambilan kebijakan terkait peralihan dari pandemi menjadi endemi di Indonesia.
Namun masyarakat tetap memegang peranan penting, dengan patuh terhadap protokol kesehatan dan menjalani vaksinasi covid-19.
Penulis : Aisha-Amalia-Putri
Sumber : Kompas TV