Harga Tahu Tempe Naik Dampak Tingginya Harga Kedelai Impor, INDEF: Genjot Produksi Kedelai Lokal
Vod | 17 Februari 2022, 23:50 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Para perajin tempe di Surabaya, Jawa Timur, mengaku harus menyiasati kenaikan harga kedelai impor dengan beragam cara.
Para perajin mulai menaikkan harga hingga memperkecil ukuran tempe agar tidak merugi.
Para perajin tempe, menyebut harga kedelai impor sudah naik dari tahun lalu, dari harga Rp7 ribu per kilogram, menjadi Rp11 ribu per kilogram.
Keluhan seorang pedagang tahu - tempe di Pasar Tradisional Terong Makassar, Sulawesi Selatan, terlontar di tengah kunjungan Menteri Perdagangan, M Lutfi.
Pedagang mengaku terpaksa menaikkan harga tempe tahu jika harga kedelai impor masih melambung.
Di sisi lain, Menteri Perdagangan, M Lutfi, mengakui saat ini 80 persen kebutuhan kedelai dalam negeri berasal dari impor.
Menteri lutfi menyebut pasokan kedelai impor terganggu karena pengaruh cuaca, Badai La Nina di Amerika Selatan dan tingginya permintaan di China.
Kenaikan harga kedelai impor seharusnya menjadi salah satu bahasan dalam rapat gabungan DPR bersama pemerintah.
Namun, Menteri Perdagangan, M Lutfi, tidak hadir karena tengah kunjungan kerja ke Makassar.
Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel akhirnya memutuskan menunda rapat gabungan tersebut, hingga masa reses, atau melihat perkembangan lain.
Sejumlah isu krusial yang sedianya dibahas dalam rapat kerja gabungan DPR dan pemerintah, ini adalah masalah kebutuhan pokok, seperti persoalan minyak goreng, kedelai dan pupuk.
Apa langkah pemerintah untuk mengendalikan harga kedelai?
Benarkah pemerintah terlalu bergantung pada impor kedelai?
Kompas TV membahasnya bersama Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Oke Nurwan, Direktur Eksekutif Indef, Tauhid Ahmad, dan Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indoensia, atau GAKOPTINDO, Aip Syarifudin.
Penulis : Dea-Davina
Sumber : Kompas TV