Stok Minyak Goreng Kian Langka, YLKI Buat Petisi Bongkar Dugaan Kartel
Vod | 12 Februari 2022, 09:05 WIBKARO, KOMPAS.TV - Ketersediaan minyak goreng terus-terusan jadi masalah.
Sulit ditemukan di pasar tradisional maupun ritel modern, minyak goreng justru tersedia di media sosial.
Pasca penetapan harga eceran tertinggi merata minyak goreng, seharga Rp14 ribu per liter, ketersediaan minyak goreng di Kabupaten Karo Sumatera Utara menjadi langka.
Baca Juga: YLKI Buka Posko Pengaduan Minyak Goreng, Catat Nomornya!
Untuk mengetahui pasti penyebab kelangkaan minyak goreng, Tim Ketahanan Pangan Kabupaten Karo, melaksanakan sidak di beberapa mini market, atau retail di Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Dalam sidak, petugas mendapati rak penjualan minyak goreng dalam keadaan kosong.
Pihak mini market mengaku, stok pengiriman minyak goreng menurun pasca penetapan harga merata tersebut.
Kelangkaan minyak goreng juga terjadi di sejumlah pasar tradisional dan toko ritel, di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat.
Para pedagang mengeluhkan terbatasnya pasokan minyak goreng dari distributor.
Mirisnya, minyak goreng justru ramai di perjual belikan di sosial media dengan harga tinggi di atas harga yang ditetapkan pemerintah, mulai dari Rp16 ribu hingga Rp18 ribu per liter.
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, YLKI, membuat petisi online untuk mengusut dugaan kartel dan persaingan usaha tidak sehat yang menyebabkan kelangkaan minyak goreng.
Ketua YLKI, Tulus Abadi mengatakan, upaya pemerintah dalam mengatasi kelangkaan dan melambungnya harga minyak goreng, hanya sebatas pada persoalan di hilir saja.
Penulis : Dea-Davina
Sumber : Kompas TV