Serba-serbi Tradisi Jelang Imlek, dari Basuh Kaki Orangtua, Lampion, Hingga Barongsai
Vod | 31 Januari 2022, 01:40 WIBHari raya Imlek 2022, tinggal menghitung hari.
Warga keturunan Tionghoa pun sudah bersiap, menjalankan sejumlah tradisi.
Di Semarang, Jawa Tengah, misalnya. Tradisi bakti basuh kaki orangtua, rutin dilakukan jelang Imlek.
Tradisi ini merupakan simbol penghormatan, terhadap anggota keluarga yang lebih tua.
Tak hanya pada orang tua, tapi juga kakek nenek, serta paman dan bibi.
Tak jarang, saat menjalankan tradisi basuh kaku, rasa haru menyelimuti dalam setiap basuhan dan pelukan.
Tradisi menghias klenteng juga tak ketinggalan.
Tahun ini, pengurus Klenteng Tridarma Hian Thian Shang Tie, khusus membuat dua lampion, untuk memeriahkan Imlek 2022.
Lampion berdiameter 4,5 meter dengan tinggi mencapai tiga meter ini merupakan lampion terbesar di Kalimantan Barat.
Empat orang dikerahkan untuk menyelesaikan pengerjaan lampion selama satu minggu, dengan biaya Rp10 juta per lampion.
Harapannya, benderang lampion bisa memberi harapan dan kebahagiaan pada perayaan Imlek, yang masih di tengah pandemi.
Kemeriahan hari raya memang tetap harus memprioritaskan protokol kesehatan, demi keamanan semua orang.
Untuk itulah, klub barongsai di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, mewajibkan seluruh pemain atraksi untuk mendapat dosis lengkap vaksin covid-19.
Kesempatan untuk kembali mengisi perayaan sangat diapresiasi klub barongsai, setelah dua tahun berturut turut tak bisa tampil, karena pandemi.
Karena itulah, kesehatan pemain menjadi hal utama, sehingga sejak latihan pun, mereka patuh protokol kesehatan ketat.
Penulis : Dea-Davina
Sumber : Kompas TV