9 Fakta Kecelakaan Maut Beruntun di Simpang Rapak Balikpapan
Vod | 30 Januari 2022, 22:24 WIBKOMPAS.TV - Berikut adalah beberapa fakta terkait kecelakaan maut di Simpang Rapak, Balikpapan, di mana sebuah truk tronton seberat puluhan ton menghantam puluhan kendaraan.
1. Kecelakaan terjadi pada pagi hari
Kecelakaan maut ini terjadi pada 21 Januari 2022 di waktu yang cukup pagi, yakni sekitar pukul 06.20 WITA di Simpang Rapak, Balikpapan.
2. Disebut mengalami rem blong
Menurut ketereangan resmi polisi, truk tronton berplat KT 8534 AJ ini mengalami rem blong saat melalui jalan menurun di Simpang Rapak.
3. Truk tronton menabrak sekitar 20 kendaraan
Truk menabrak enam mobil, yakni dua angkutan umum, dua mobil pribadi, dua pickup, serta juga menabrak 14 motor.
4. Truk bawa kontainer berisi seberat 20 ton
Truk tronton ini membawa muatan kapur pembersih air dengan total berat 20 ton yang hendak diantar ke Kampung Baru, Balikpapan Barat.
5. Sopir truk dikritik mengapa tidak banting setir ke kiri jalanan
Tidak sedikit netizen mengkritik sopir yang tidak membuang badan truk ke kiri jalanan yang hanya berisi tumbuhan dan pepohonan.
6. Kecelakaan maut ini sebabkan enam orang meninggal di tempat
Sebanyak enam orang dinyatakan meninggal di tempat dengan puluhan orang lainnya alami luka-luka.
7. Simpang Rapak disebut sering terjadi kecelakaan
Sejak tahun 2009, disebut sudah ada sekitar 13 tragedi kecelakaan yang terjadi di Simpang Rapak termasuk yang terbaru di 21 Januari 2022 ini.
8. Simpang Rapak sering disebut momok bagi pengendara
Menurut sejarah, Simpang Muara Rapak atau tanjakan Rapak, disebut menjadi momok bagi pengendara di Kota Balikpapan karena ada dua sisi jalan yang berupa tanjakan dan turunan, yang lanjut disambut dengan lampu lalu lintas.
9. Pembangunan flyover di Simpang Rapak diusulkan
Pemkot Balikpapan mengatakan telah mengetahui fakta kerapnya kecelakaan di Simpang Rapak, dan pihaknya sudah mengusulkan pembangunan fly over ke Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
Sumber foto: Kompascom, Tribunnews
Penulis : Christandi-Dimas
Sumber : Kompas TV