Legenda di Balik Pulau Kiluan
Jelajah indonesia | 12 Juni 2020, 22:03 WIBAda suatu daya tarik tersembunyi yang dimiliki Pulau Sumatera diantaranya adalah sebuah provinsi yang terletak paling selatan yaitu Lampung, dimana Nadine dan Duma akan melakukan perjalanan menuju Pulau Kiluan.
Sebelum sampai ke Pulau Kiluan dari bandara Radin Inten II kita harus menempuh perjalanan darat sekitar empat jam karena akses jalan yang kurang baik. Perjalanan kemudian berakhir di sebuah teluk yang juga bernama Kiluan.
Sayangnya Nadine dan Duma kesiangan sampai di Teluk Tiluan, padahal jika mereka tiba lebih pagi di tempat ini konon dengan mudah kita dapat melihat lumba-lumba hidung botol atau lumba-lumba snipper dalam jumlah hingga ratusan.
Perjalanan kemudian berlanjut dengan menyeberang menuju Pulau Kiluan. Nadine dan Duma tetap bersemangat walaupun letih belumlah usai setelah melewati perjalanan panjang dengan kendaraan roda empat.
Setibanya di Pulau Kiluan Nadine dan Duma bergegas menuju rumah Pak Hafiz, sebagai satu-satunya penghuni pulau yang sudah belasan tahun tinggal disana. Dari sana mereka juga minta agar diantarkan ke Lagoon Dodo, tapi sayang air laut kala itu sudah mulai pasang.
Cerita legenda yang menggambarkan tentang Pulau Kiluan diantaranya adalah cerita tentang kawasan yang awalnya perlambangan masyarakat Pekon Bawang, dikenal seorang pendatang yang sangat tinggi kesaktiannya.
Dia adalah Raden Mas Arya yang berasal dari daerah Banten atau Malaka. Karena kesaktian yang belum terkalahkan, konon dia tahu kapan ajalnya akan tiba.
Suatu hari Raden Mas Arya ditantang bertanding oleh warga setempat. Karena tau ajalnya akan tiba di tangan sang penantangnya, maka Raden Mas Arya meminta di makamkan di suatu pulau yang ditunjuknya.
Maka itu pulau dimakamkannya Raden Mas Arya dinamakan Pulau Kiluan yang artinya adalah meminta.
Penulis : Agung-Pribadi
Sumber : Kompas TV