Marak Challenge Berbahaya, Begini Cara TikTok Mengatasinya
Aplikasi | 20 November 2021, 09:11 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Maraknya konten dan challenge berbahaya membuat TikTok kini berusaha untuk memperkuat deteksi dan penegakan aturan.
Melansir Tech Times, Sabtu (20/11/2021), sebuah survei dilakukan untuk melihat pengalaman remaja di dunia maya secara luas, tanpa berfokus pada satu platform saja.
Survei tersebut menunjukkan bahwa 1 dari 50 remaja pernah berpartisipasi dalam challenge yang berisiko dan berbahaya. Sementara itu, 1 dari 300 remaja berpartisipasi dalam challenge yang sangat berbahaya.
Baca Juga: Awas! Ini Daftar Password Lemah yang Rentan Dibobol Hacker
Meski angkanya tak besar, tetap saja ini menimbulkan kekhawatiran bahwa challenge online yang bertebaran di berbagai platform akan terus langgeng terjadi.
Pada tahun 2020 lalu, skull breaker challenge alias tantangan penghancur tengkorak viral di TikTok hingga menimbulkan banyak orang yang mengalami cedera parah.
Selain itu, awal tahun 2021 muncul milk crate challenge atau tantangan peti susu, di mana orang akan memanjat piramida peti susu. Para dokter memperingatkan risiko cedera serius dari tantangan ini.
Laporan independen yang berjudul “Exploring Effective Prevention Education Responses to Dangerous Online Challenges” menyatakan bahwa TikTok telah ditugaskan untuk melakukan survei.
Survei tersebut dilakukan terhadap orang tua, guru, 5.400 remaja usia 13-19 tahun di Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Italia, Australia, Meksiko, Brasil, Vietnam, Indonesia, dan Argentina.
Baca Juga: Asyik Main TikTok, Ponsel dan Sepeda Motor Kakek di Madiun Malah Dirampas
Menanggapi temuan dari survei tersebut, TikTok mengatakan bahwa teknologinya dapat memberikan peringatan kepada tim keamanan akan adanya peningkatan mendadak terkait konten yang melanggar.
Teknologi tersebut juga mampu mendeteksi tagar berbahaya dan perilaku yang berpotensi berbahaya.
Misalnya, tagar #foodchallenge yang digunakan untuk membagikan resep tiba-tiba mengalami peningkatan minat, namun tampak terkait dengan video yang melanggar aturan, maka tim TikTok akan menyelidikinya.
Hingga kini, TikTok sudah memiliki kebijakan untuk menghapus konten yang mempromosikan tindakan berbahaya.
Pun terkait dengan hoaks, TikTok juga menaruh perhatian di sana. Aplikasi ini tak hanya memiliki kebijakan untuk menghapus hoaks, tapi juga memperingatkan terkait informasi yang dikhawatirkan menjadi hoaks.
Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/Tech Times