Perang Lawan Corona, Apa strategi Pemerintah? Malam ini, Tuntas di Satu Meja The Forum.
Satu meja | 4 Maret 2020, 15:36 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Panic Buying! Pengumuman tentang dua warga negara Indonesia (WNI) positif terjangkit virus corona memicu panic buying atau belanja secara tak wajar.
Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menyebut aksi panic buying terjadi di enam kota.
Baca Juga: Menteri Perdagangan Menilai Tak Perlu Panic Buying, Berbelanja Seperlunya
"Bermula dari Jakarta menuju ke beberapa kota seperti Surabaya, laporan Aprindo Aceh sampai Jayapura lebih kurang 5-6 kota terjadi hal ini," jelas Ketua Umum Aprindo Roy Mandey saat konferensi pers, Selasa 3 Maret 2020.
Roy menuturkan, barang seperti masker, hand sanitizer atau cairan pembersih tangan, serta bahan pokok kebutuhan sehari-hari laku keras di pasaran.
Dari Istana Kepresidenan, Selasa (3/3), Presiden Joko Widodo meminta masyarakat tak perlu panik belanja karena pemerintah menjamin ketersediaan barang-barang.
Baca Juga: Harga Masker Mahal Banget, Jokowi Minta Kapolri Tangkap Penimbun dan Penjualnya
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, hari ini (4/3/2020), memastikan stok beras di gudang milik Perum BULOG aman untuk menyuplai kebutuhan pangan seluruh masyarakat Indonesia.
”Kita saksikan sendiri BULOG mampu menyediakan beras untuk seluruh masyarakat Indonesia. Dengan stok beras yang tersimpan di unit-unit Gudang BULOG seluruh Indonesia,” jelas Erick
Hingga saat ini stok beras BULOG mencapai 1,6 juta ton yang tersimpan di 1.647 unit gudang-gudang BULOG yang tersebar di seluruh Indonesia. Ketersediaan stok beras akan bertambah karena musim panen raya akan tiba.
Penulis : Alexander-Wibisono
Sumber : Kompas TV