Publik Khawatir Danantara Gagal, Rosan: Kita Tak Bisa Bangun Kepercayaan dalam Semalam | ROSI
Rosi | 1 Maret 2025, 22:15 WIB
JAKARTA, KOMPAS.TV - Pendiri startup investasi Raymond Chin melihat Dana Anagata Nusantara (Danantara) seperti kendaraan paling penting Indonesia untuk mencapai 8% dan mencapai Indonesia emas 2045.
Namun, ada kekhawatiran publik jika ini gagal, bonus demografi dan potensi Indonesia akan menjadi negara maju bisa terlewat.
“Kita tuh nggak bakal bisa maju tanpa FDI (Foreign Direct Investment). Sebenarnya FDI itu salah satu faktor penting asing berinvestasi ke negara kita. Membuka lapangan pekerjaan, transfer knowledge, dll. Tapi kita melihat, dari beberapa tahun terakhir eh malah jatuhnya ke negara-negara lain. Jadi banyak perusahaan global yang harusnya buka di sini (malah) ke luar negeri. Karena instabilitas politik, karena man power kita kurang pintar, birokrasi, ketidakpastian hukum,” kata Raymond.
Rosan Roeslani, Kepala Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, yang juga Menteri Investasi dan Hilirisasi menanggapi kekhawatiran ini. Menurutnya, butuh waktu untuk membangun kepercayaan publik.
“We cannot building trust overnight. Building trust itu kita harus harus dalam jangka waktu yang cukup yang panjang. Dan kalau kita bicara FDI, memang dia ini room to grow Indonesia di FDI kita itu besar,” ungkap Rosan.
Selengkapnya saksikan di kanal youtube KompasTV.
Link: https://youtu.be/9AP_M3GIZQg
Penulis : Elisabeth-Widya-Suharini
Sumber : Kompas TV