Soeharto Berhentikan Soedradjad Djiwandono sebagai Gubernur BI, Ini Katanya | ROSI
Rosi | 30 Maret 2024, 21:46 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Prof. Soedradjad menuturkan pengalamannya saat menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia periode 1993-1998. Ia pernah menutup 16 bank yang dirasa tidak cukup punya kapital. Ia tidak takut dipecat dari jabatannya saat memutuskan kebijakan itu.
Ternyata, 3 dari 16 bank tersebut adalah milik keluarga Presiden Soeharto. Bank Jakarta adalah milik Probosutedjo yang merupakan adik Soeharto. Bank Andromeda 25%-nya dimiliki Bambang Trihatmodjo, putra Soeharto. Bank Industri 12,5%-nya milik Titiek, putri Soeharto.
Pada 11 Februari 1998, Presiden Soeharto memanggilnya. Saat berdua di dalam sebuah ruangan, Soeharto menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Prof. Soedradjad yang selama ini telah bekerja membantunya.
“Saya sedang menyusun kabinet dan akan mengganti saudara,” kata Presiden Soeharto kepada Prof. Dradjad.
Mendengar hal itu, Soedradjad mengucapkan terima kasih sudah dipercaya menjabat selama ini. Ia meminta maaf jika masalah belum selesai. Bahkan pada waktu itu, sejumlah massa aksi sempat mengancam akan berkemah di halaman Bank Indonesia.
Soedradjad menutup 16 bank yang dirasa tidak cukup punya kapital. Ia tidak takut dipecat dari jabatannya saat memutuskan kebijakan itu. Meski diberhentikan, keputusannya tidak diubah oleh Presiden Soeharto.
Tidak hanya menantu dari Sumitro Djojohadikusumo ini yang diberhentikan dari jabatannya. Di sisi lain, anak dari Sumitro Djojohadikusumo, yakni Prabowo Subianto diberhentikan dari jabatannya sebagai Pangkostrad.
Selengkapnya simak wawancara Rosianna Silalahi bersama Soedradjad Djiwandono di kanal youtube KompasTV.
Link: https://www.youtube.com/watch?v=ih4sxGDK1Y8&t=2s
Penulis : Elisabeth-Widya-Suharini
Sumber : Kompas TV