[FULL] Jualan Janji Pilpres, 2024 Obral Lowongan Kerja | B-Talk
B-talk | 7 November 2023, 23:58 WIBKOMPASTV - Jualan jualan jualan…, namanya bursa, gampangnya pasar, udah pasti kegiatannya jual dan beli. Kalau jualannya sama, pembelinya juga sama, yaudah pasti saling adu keunggulan, pakai bujukan, rayuan.. sampai janji. Aktivitas pasar ini adalah analogi bagi bursa pilpres yang makin riuh.
Urut kacang berdasarkan deklarasi dan pendaftaran ke KPU, Anies Imin. Paslon ini janji akan membuka lapangan pekerjaan sampai 15 juta lowongan dalam lima tahun memimpin.
Penciptaan lapangan kerja ini lebih “jualan” tentang bagaimana dunia kerja bisa match, alias jodoh dengan skill pekerja yang dibutuhkan. Vokasi menjadi “barang” dagangan pasangan Amin. Dengan hal tadi, diharapkan rasio pekerja informal juga menurun.
Geser ke Ganjar Mahfud, enggak mau kalah soal jumlah lapangan pekerjaan, lebih tinggi loh, sampai 17 juta lowongan.
Senjata yang akan dipakai adalah industrialisasi dan hilirisasi. Kenapa industrialisasi menjadi penting dan menjadi jualan paslon pilpres??? Karena sektor ini secara historikal menyerap banyak tenaga kerja alias padat karya.
Industrialisasi dianggap sebagai solusi menuntaskan pengangguran, gitu kan Pak Ganjar dan Pak Mahfud?
Paslon ketiga adalah Prabowo Gibran, enggak nyebut angka pasti berapa sih…, keduanya janji akan menciptakan berjuta lapangan pekerjaan, caranya? Ya mirip-mirip dengan paslon sebelah, yaitu hilirisasi dan industrialisasi, intinya, sama-sama menarik investasi yang padat modal.
Ada yang menarik kalau kita baca dokumen Prabowo Gibran, dalam visi lapangan kerja, mereka janji akan memperketat masuknya tenaga kerja asing melalui pembentukan satgas TKA untuk melindungi pekerja dalam negeri.
Menurut data historis alias sejarah, fakta bilang…., dalam 5 tahunan kepemimpinan seorang presiden di Indonesia, jumlah lapangan pekerjaan yang tercipta adalah 13 setengah juta. Ini dihitung sejak 2010 sampai 2019, angkanya cenderung stagnan.
Lalu, kontribusi sektor padat karya terhadap pdb juga trennya sama, yaitu di level 19 persenan. Bahkan di 2022 kontribusi manufaktur turun ke 18 persen, mungkin akibat pandemi.
Pertanyaannya:
1. Konkret kah janji menciptakan jutaan lowongan?
2. Caranya gimana? Hilirisasi dan industrialisasi? Detailnya?
3. Yakin robot bukan ancaman padat karya?
4. Investornya siapa dan sektor apa paling “make sense”?
Saksikan program talkshow Business Talk tayang setiap hari selasa, pukul 22.00 wib, hanya di KompasTV.
Penulis : Krisna-Aditomo
Sumber : Kompas TV