Pakar Genetika Ekologi IPB: Ternyata Buaya Bisa Berkomunikasi dengan Cara Unik
Teknologi | 25 Agustus 2023, 07:00 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Buaya dikenal sebagai salah satu predator terganas di muka bumi yang dijuluki ‘silent killer’ karena menyergap mangsanya dalam senyap. Karena perilakunya, hewan ini sudah lama menjadi perhatian para peneliti karena kesuksesannya bertahan sejak era dinosaurus.
Akhir-akhir ini dunia ilmu pengetahuan dikejutkan oleh para peneliti yang menemukan bahwa ternyata buaya dapat berkomunikasi satu dengan lainnya dengan bahasanya sendiri yang sangat unik.
Pakar Genetika Ekologi IPB university Prof Ronny Rachman Noor menjelaskan, jika dibandingkan dengan jenis reptilia lainnya, buaya memang tergolong yang paling banyak mengeluarkan berbagai jenis suara. Namun pertanyaan yang muncul di kalangan ilmuwan apakah suara yang dikeluarkan oleh buaya ini hanya sebagai alat komunikasi primitif semata atau merupakan alat komunikasi canggih di antara mereka?
Baca Juga: Cara Memotong Daun Lidah Buaya Agar Aman Digunakan untuk Kesehatan dan Kecantikan
Untuk menguak rahasia ini, Prof Ronny menjelaskan bahwa saat ini para peneliti di Australia secara tekun meneliti dengan membuat berbagai rekaman suara buaya air asin. Suara ini mereka teliti lebih dalam lagi untuk mengetahui apakah jenis suara buaya jantan dan betina berbeda? Apakah perbedaan ukuran menentukan perbedaan suara? Dan yang paling penting adalah apakah ada makna tertentu dari berbagai jenis suara yang dikeluarkan ini yang digunakan untuk berkomunikasi.
“Para peneliti berhasil menguak misteri bahwa di samping unsur kejutan dalam berburu dan menyergap mangsanya, ternyata buaya juga berkomunikasi satu dengan lainnya dengan bahasa mereka yang sangat unik,” jelas Prof Ronny dikutip dari situs IPB University, Kamis (24/8/2023).
“Peneliti ini berhasil memecahkan kode dan makna setiap jenis suara yang dikeluarkan buaya seperti misalnya geraman, dentuman, tamparan kepala dan juga gerakan tubuh lainnya yang biasa diperagakan oleh buaya air asin (Crocodylus porosus),” imbuhnya.
Lebih lanjut Prof Ronny menjelaskan, dengan menggunakan ilmu ekologi akustik para peneliti berhasil mengungkap bahwa buaya memiliki kemampuan untuk memompa masing-masing sisik yang ada di punggungnya (osteodermata). Hasil gerakan fisik sisik ini adalah frekuensi suara rendah yang dapat menjalar sangat jauh di dalam air. Artinya, buaya memang sengaja mengeluarkan jenis suara tertentu untuk tujuan berkomunikasi. Dan yang paling menakjubkan, suara ini dikenal dan dimengerti oleh buaya lainnya.
“Dengan berbagai jenis suara yang dikeluarkan ini, buaya dapat memberitahu kepada buaya lainnya akan keberadaannya ataupun status reproduksinya agar dapat mencari pasangan untuk berkembang biak. Suara tersebut sekaligus memberitahu buaya lainnya akan wilayah teritorinya,” ujar Prof Ronny.
Sebagai contoh, para peneliti berhasil menjelaskan jenis suara yang disebut Geysering narial. Suara ini berasal dari hidung ketika buaya berada di dalam air sambil menyemburkan air ke udara. Jenis suara ini terjadi ketika buaya sedang berpacaran.
Penulis : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV