Souvenir Haji Bagi Jemaah Yang Gagal Berangkat Tahun Ini
Beranda islami | 8 Juli 2020, 16:03 WIBNasrullah Jasam, Kasubdit Dokumen dan Perlengkapan Haji Reguler Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama, dikutip dari kemenag.go.id menjelaskan, bahwa jemaah haji yang telah melakukan pelunasan berhak menerima perlengkapan dan souvenir haji dari Bank Penerima Setoran Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPS BIPIH) dan Pemerintah.
Mengingat pada 2 Juni 2020 lalu Pemerintah Indonesia telah memutuskan membatalkan keberangkatan jemaah penyelenggaraan haji 1441H/2020M.
Perlengkapan dan souvenir haji yang dimaksud antara lain berupa kain ihram, mukena serta kain batik haji.
Namun demikian bagi jemaah haji yang telah menerima souvenir haji dari BPS BIPIH pada tahun 1441H / 2020M ini tidak akan mendapatkan lagi souvenir pada musim haji tahun depan 1442H / 2021 M.
Sedangkan jemaah haji yang sudah mendapatkan souvenir kemudian meninggal dunia Nasrullah menjawab, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak BPS BIPIH.
Menurutnya jika jemaah tersebut meninggal dunia kemudian porsinya dilimpahkan kepada ahli waris yang berbeda jenis kelamin maka souvenir hajinya juga akan berbeda, sehingga disepakati souvenirnya bisa diganti.
“Contohnya jika jemaah haji yang meninggal adalah laki-laki dan ahli waris penggantinya berjenis kelamin perempuan, maka disepakati souvenir kain ihramnya dapat ditukar dengan mukena,” ujar Nasrullah
“Kemudian untuk gelang jemaah, prinsipnya sudah jadi semua. Tinggal ditulis nama, kloter dan tahun keberangkatannya, itupun tergantung dengan Nota Kesepahaman (MoU) penetapan kuota jemaah haji oleh Arab Saudi. Tergantung situasi apakah kuota masih 221Ribu atau bertambah atau juga bisa jadi berkurang,” katanya.
Dan terkait dengan dokumen-dokumen perjalanan haji, Nasrullah menyampaikan Kemenag akan menyiapkan video tutorial petunjuk dan teknis alur penyelesaian dokumen haji melalui e-visa.
“Nantinya alur penyelesaian dokumen haji tersebut akan diteruskan ke seluruh Kanwil Kemenag dan Kantor Kemenag Kabupaten Kota, karena kita tidak mungkin melakukan sosialisasi sampai dengan Kankemenag yang jumlahnya 500an,” ujar Nasrullah.
Penulis : Agung-Pribadi
Sumber : Kompas TV