Kisah Perang Uhud di Bulan Syawal, Berakhir dengan Kekalahan Umat dan Rumor Nabi Wafat
Beranda islami | 25 Mei 2022, 12:39 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Bulan Syawal dalam sejarah Islam akan selalu dikenang sebagai salah satu bulan yang menyesakkan dada. Betapa tidak, di bulan ini terdapat sebuah perang di bukit Uhud yang membuat Nabi Muhammad terluka parah, bahkan dirumorkan wafat.
Sejarah mencatat, perang dahsyat ini disebut sebagai perang Uhud, merujuk pada bukit Uhud. Jaraknya sekitar 4,5 KM dari Madinah.
Perang Uhud pecah pada 15 Syawal, yakni tiga tahun setelah hijrahnya Nabi Muhammad dari Makkah ke Madinah yang melibatkan sebanyak 700 pasukan Muslim berhadapan dengan sekitar 3.000 pasukan gabungan Quraisy.
Jalannya Perang Uhud
Dikisahkan oleh Martin Lings dalam Mohammed perang Uhud awalnya dimenangkan umat Islam. Rasulullah sendiri yang memimpin perang ini.
Pasukan umat Islam mendominasi jalannya pertempuran dan musuh tertekan. Pasukan panah umat Islam berjejer rapi di puncak bukit dan menghujani musuh dengan panah hingga kocar-kacir.
Ketika tertekan musuh lari, Ghinamah atau harta rampasan perang pun banya ditinggalkan di bukit itu. Ghanimah sendiri biasanya berbentuk perak atau emas.
Pasukan muslim mengira sudah menang, lantas pergi ke bukit-bukit yang ditinggalkan musuh. Padahal, instruksi dari Nabi jelas.
Pasukan umat Islam disuruh untuk tetap tetap di gunung tersebut sampai datang instruksi berikutnya. Tapi, apa lacur, godaan ghinimah tersebut begitu besar dan membuat lalai.
Baca Juga: Asal-usul Perang Badar, Perang Dahsyat Umat Islam di Bulan Ramadan
Kalah di Perang Uhud, Pelajaran Ketaatan Kepada Nabi
Khalid bin Walid, saat itu masih di barisan Quraisy sebelum masuk Islam dan jadi salah satu pahlawan paling terkenal dalam sejarah Islam. Ia melihat ada celah, pos pemanah ditinggalkan oleh pasukan muslim.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV