Kisah Khalifah Umar bin Abdul Aziz Enggan Pakai Uang Negara, Takut Korupsi
Beranda islami | 31 Oktober 2021, 16:32 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ini merupakan kisah hikmah dari seorang Khalifah ternama dalam sejarah Islam bernama Umar bin Abdul Aziz. Beliau merupakan Khalifah dalam Dinasti Bani Ummayyah dan terkenal sebagai sosok pemimpin yang jujur.
Salah satu sifat kejujuran dan kehati-hatian (Wara’) yang ia wariskan adalah ketika berhadapan dengan uang rakyat.
Cerita di bawah ini termasuk salah satu cerita Umar bin Abdul Aziz yang cukup masyhur mengisahkan bagaimana ia sangat berhati-hati terhadap fasilitas negara.
Suatu hari, ia didatangi oleh anaknya. Umar bin Abdul Aziz sedang bekerja sampai larut malam.
Pintu ruangannya pun diketuk, putraya pun meminta izin untuk masuk.
“Wahai anakku, apa gerangan yang membuatmu datang ke tempat ini? Urusan keluarga kita atau negara?” tanyanya.
Baca Juga: Kisah Sufi Diadili karena Justru Makan ketika Puasa, Jawabannya Bikin Jengkel
Anaknya itu pun melihat bapaknya yang hanya diterangi lentera yang redup.
“Saya datang ke sini untuk membicarakan soal pribadi keluarga kita,” jawab sang anak.
Sontak, tiba-tiba ruangan jadi gelap. Umar mematikan lentera redup yang menerangi keduanya. Anaknya pun kaget.
“Apa yang kaulakukan, Ayah?”
Dalam kegelapan, ia mendengar suara lirih dari ayahanda itu yang membuat si anak menangis tersedu-sedu.
“Anakku, lentera ini milik negara, dibayar pakai uang umat. Sedangkan kamu datang ke tempat ayahmu ini untuk urusan pribadi keluarga kita,” paparnya.
Baca Juga: Kisah Maling Harta Umat, Nabi pun Enggan Menyalatkan
Umar pun lantas meminta sang anak menunggu sejenak. Ia tidak tahu, apa yang diperbuat sang ayah.
Dalam keadaan sedih dan gelap itu, ia melihat sang ayah datang dari arah pintu membawa lentera.
“Sekarang, Anakku, aku bisa melihat wajahmu lagi. Minyak dari lentera ini dari uangku sendiri. Ayo kita berbicara lagi tentang urusanmu itu,” kata Umar.
Begitulah kisah Umar bin Abdul Aziz dan sikap wara (kehati-hatian) dalam menggunakan uang negara. Ia enggan pakai uang negara karena takut, uang itu amanah dari rakyat.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV