Kisah Lelaki Bersujud dalam Gua Puluhan Tahun, Makan dan Minum Hanya dari Pepohonan
Beranda islami | 15 Oktober 2021, 16:35 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Suatu ketika seorang alim berjalan dalam sebuah gunung. Ia melihat ada sebuah gua dan dari tempat itu terpancar cahaya.
Orang alim itu lantas penasaran, ia berjalan menuju gua itu dan memasukinya. Ia melihat ada seorang lelaki bersujud. Lamat-lamat, orang alim itu mendengar suara dari orang sujud tadi, namun tidak jelas.
Lantas, orang alim itu menyapa orang sujud itu dan mengucapkan salam. Lantas, ia pun mengangkat kepalanya. Ternyata air matanya telah membasahi tanah di mana orang itu bersujud.
“Bukankah dunia ini luas, penduduknya adalah manusia yang tidak asing buatmu?” kata orang itu kepada orang alim yang tampak terganggu dengan kedatanganya.
Tampaknya, orang yang sujud tahu bahwa yang mendatanginya adalah seorang arif bijaksana. Ia pun bercerita, ia sudah sujud di gua itu selama puluhan tahun. Ia menghindari manusia.
“Semoga Allah merahmatimu. Engkau menghindar dari manusia dan mengasingkan diri di tempat ini?”
Orang itu kini diam. Orang alim pun kian penasaran.
Baca Juga: Cara Sufi Menipu Malaikat Saat di Kuburan, Bikin Geleng-Geleng Kepala
“Dari mana engkau mendapatkan makanan untuk memenuhi kebutuhanmu?” tanya orang Alim.
“Jika sedang butuh makanan, aku makan tumbuh-tumbuhan dan bagian dalam pohon yang lunak,” jawabnya.
“Maukah kubawa pergi dari tempat ini, ke tempat kampung di mana tanahnya subur—dan tentu banyak makanan layak buatmu?”
Orang itu lalu menangis tersedu-sedu.
Baca Juga: Cara Sufi Menipu Malaikat Saat di Kuburan, Bikin Geleng-Geleng Kepala
“Wahai orang alim Kampung dan tanah subur adalah tempat di mana ketaatan kepada Allah dijalankan. Saya sudah sepuh, tidak lama lagi mungkin akan mati. Saya tidak lagi membutuhkan manusia (hanya ingin bersujud),” jawabnya, singkat.
Orang alim itu pun memeluk orang suci yang memilih terus bersujud kepada-Nya dibanding berjumpa dengan manusia.
Orang alim itu adalah Muhammad bin Abdillah al-Khuzai dan cerita ini termatub dalam kitab uyun al hikayat min Qashash ash-Sholihin wa Nawadir az-Zahidin karya Ibnul Jauzi.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV