3 Etika Doa yang Sering Dilupakan, Akibatnya Bisa Jadi Doa Tidak Dikabulkan
Beranda islami | 9 Oktober 2021, 18:42 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Doa adalah perantara bagi muslim untuk meminta kepada Rabb-Nya.
Begitu pentingnya doa, bahkan Rasul pun bersabda bahwa sebuah doa adalah ibadah bagi seorang muslim langsung kepada Rabb-Nya.
Rasul bersabda:”Doa adalah Ibadah.”(HR. Abu Dawud)
Namun, terkadang ada etika yang dilupakan ketika berdoa. Ketika melupakan hal ini, bisa jadi doa kita tidak dikabulkan.
Dalam kitab al-Adzkar Imam Nawawi bahkan ada sub pembahasan khusus tentang etika doa ini. Sebuah aturan yang harusnya tidak dilupakan oleh seorang muslim jika hendak meminta sesuatu kepada Allah agar juga doa dikabulkan.
Baca Juga: Doa Fatimah Putri Bungsu Nabi Muhammad di Hari Kamis, Berkahnya Luar Biasa
Imam Nawawi mengutip Hujjatul Islam Imam Ghozali terkait etika dalam berdoa ini. Etika yang sering sekali umat Islam lupakan, entah karena lupa atau memang manusia adalah tempatnya salah dan ketidaktahuan semata.
Berikut ini 3 etika doa yang sering dilupakan.
Pertama, memilih waktu yang mulia untuk berdoa
Hal ini terkait dengan pemilihan waktu yang terkadang tidak tepat ketika berdoa. Imam Nawawi menjelaskan, ada beberapa waktu mulia yang dianjurkan dan baik untuk berdoa (mustajab) seperti hari Arafah, bulan Ramadhan, hari Jumat dan sesudah salat.
Baca Juga: Tiga Waktu Paling Mustajab agar Doa Lebih Mudah Dikabulkan
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV