Kisah PSK Masuk Surga karena Menolong Seekor Anjing
Beranda islami | 12 September 2021, 23:01 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Bagaimana ceritanya seorang Pekerja Seks Komersial (PSK) bisa masuk surga hanya karena menolong seekor anjing? Kisah ini diceritakan langsung oleh Rasulullah dan diriwayatkan oleh Abu Hurairah.
Suatu ketika, ada seorang perempuan berjalan-jalan di gurun pada siang yang terik. Perempuan itu bekerja sebagai PSK, sebuah profesi yang dianggap hina di zaman itu dan kerap dicemooh oleh masyarakat.
Orang Arab menyebut profesi ini faahisyah, bermakna keji dan menjijikan (Lihat: Surah al-Isra’: 32). Tapi, PSK itu ternyata seorang ahli surga.
Amalan apa yang dilakukan PSK itu hingga mendapatkan kehormatan jadi ahli surga?
Dikisahkan, dalam perjalanan pulang, PSK itu melihat seekor anjing hampir mati karena kehausan. Anjing itu mengendus-endus dan menjulurkan lidahnya area sumur, tapi kesusahan minum. Anjing itu kelelahan, kehausan dan hampir mati.
PSK itu pun kasihan melihatnya. Lalu ia melepas sepatunya, turun ke sumur dan mengambilan air dengan wadah sepatu itu.
Baca Juga: Akui Ada Penjual Daging Anjing di Pasar Senen, Perumda Pasar Jaya Beri Sanksi Administrasi
Air itu lalu diminumkan ke anjing yang kehausan itu. Anjing itu pun kembali bugar, sehat dan akhirnya bisa berjalan lagi.
“Apakah mungkin kita masuk surga hanya karena menolong hewan seperti itu, Ya Amirul Mukminin?” tanya sahabat kepada Nabi.
Rasul bersabda. ”Telah diampuni seorang perempuan pezina yang lewat di depan anjing yang menjulurkan lidahnya pada sebuah sumur. Dia berkata, 'Anjing ini hampir mati kehausan'. Lalu dilepasnya sepatunya lalu diikatnya dengan kerudungnya lalu diberinya minum.
Maka diampuni perempuan itu karena memberi minum.” (HR Bukhari).
Subhanallah. Terkadang, kita tidak sadar akan kebaikan-kebaikan kecil yang mungkin akan membawa kita ke surga-Nya seperti kisah anjing dan PSK ini. Wallahu a'lam bisshowab.
Baca Juga: Rasululllah dan Kisah Orang yang Menghina Beliau Tiap Hari di Sepanjang Jalan Ka'bah
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV