Surabaya Zona Hijau Corona Menurut Klaim Risma, Tapi di Peta Jatim dan Pusat Masih Merah
Update corona | 3 Agustus 2020, 18:49 WIBSURABAYA, KOMPAS TV - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, menyebut wilayahnya telah berubah status dari sebelumnya zona hitam menjadi zona hijau penularan virus corona atau Covid-19.
Demikian hal tersebut disampaikan wanita yang akrab disapa Risma itu dalam siaran persnya pada Senin (3/8/2020).
Klaim Risma Surabaya sudah zona hijau merujuk pada data Kementerian Kesehatan, bahwa tingkat penularan Covid-19 di Surabaya sudah menurun dengan kesembuhan yang semakin meningkat.
Baca Juga: Surabaya Zona Hijau Corona, Risma: Penularan Rendah yang Sembuh Banyak
"Di mana kondisi Surabaya sudah (zona) hijau, yang artinya penularannya kita sudah rendah. Lalu, yang sembuh sudah banyak," kata Risma melalui keterangan resmi yang diterima pada Senin (3/8).
Namun demikian, klaim Risma tersebut ternyata berbeda dengan data milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Berdasarkan data Pemprov Jatim, Surabaya masih termasuk wilayah zona merah dengan risiko tinggi penyebaran Covid-19.
Hingga 3 Agustus 2020, Pemprov Jatim mencatat ada 8.756 kasus positif Covid-19 di Kota Surabaya dan 2.219 suspek. Sebanyak 5.381 pasien dirawat, 2.599 pasien sembuh dan 776 meninggal dunia.
Baca Juga: Pekerja Hiburan Malam Surabaya Demo Wali Kota Risma
Di peta tersebut, Kota Surabaya masih berwarna merah seperti halnya Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Jombang Gresik, Kota Malang, Kota Batu dan Kota Mojokerto.
Data milik pemerintah pusat juga berkata demikian. Seperti terlihat pada situs covid19.go.id, Surabaya termasuk wilayah zona merah penularan virus corona.
Untuk menentukan status di sejumlah daerah, terdapat indikator epidemiologi, indikator surveilans dan indikator kesehatan masyarakat.
Adapun detailnya sebagai berikut:
1. Penurunan jumlah kasus positif selama 2 minggu terakhir dari puncak (target ≥50%)
2. Penurunan jumlah kasus ODP dan PDP selama 2 minggu terakhir dari puncak (target ≥50%)
3. Penurunan jumlah meninggal dari kasus positif selama 2 minggu terakhir dari puncak (target ≥50%)
Baca Juga: Pasien Covid-19 di Surabaya Diduga Sengaja Akhiri Hidupnya
4. Penurunan jumlah meninggal dari kasus ODP dan PDP selama 2 minggu terakhir dari puncak (target ≥50%)
5. Penurunan jumlah kasus positif yang dirawat di RS selama 2 minggu terakhir dari puncak (target ≥50%)
6. Penurunan jumlah kasus ODP dan PDP yang dirawat di RS selama 2 minggu terakhir dari puncak (target ≥50%)
7. Kenaikan jumlah sembuh dari kasus positif selama 2 minggu terakhir
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV