Adik Ipar Jokowi, Wahyu Purwanto Mundur dari Pencalonan Bupati
Berita daerah | 29 Juli 2020, 13:21 WIBGUNUNGKIDUL, KOMPAS.TV - Wahyu Purwanto, adik ipar Presiden Joko Widodo, yang sebelumnya santer bakal dicalonkan menjadi calon Bupati Gunungkidul dari Partai Nasdem, akhirnya mengundurkan diri. Pengunduran diri Wahyu Purwanto sendiri, langsung atas permintaan Presiden Jokowi, setelah bertemu dengan Surya Paloh. Setelah pengunduran diri, Partai Nasdem yang memiliki sembilan suara di DPRD Gunungkidul akan mengusung kandidat lain.
Bursa calon bupati dari Partai Nasdem Gunungkidul, Yogyakarta di pilkada serentak tahun ini, menemui babak baru. Sebelumnya, Wahyu Purwanto yang merupakan kader Partai Nasdem dan adik ipar Jokowi, digadang-gadang akan maju menjadi calon bupati, namun akhirnya mengundurkan diri.
Pengunduran diri tersebut sesuai dengan arahan ketua umum Partai Nasdem, Surya Paloh, dan Joko Widodo. Menurut Wahyu, pengalaman kedua tokoh tersebut lebih luas dalam bidang politik, dan keputusan dari mereka pasti akan diikutinya.
Disinggung soal dinasti politik, Wahyu mengatakan itu tidak ada. Sebab, kerabat Jokowi yang maju dalam pilkada merupakan hak politik setiap warga negara.
Dalam waktu setahun terakhir, Wahyu mengaku sudah aktif dalam kegiatan politik untuk berkeliling ke seluruh wilayah Gunungkidul, termasuk dalam membentuk relawan yang sudah mendukung dirinya di tingkat desa. Untuk kedepannya, dirinya akan terus memajukan Gunungkidul melalui kegiatan sosialnya dan tidak akan meninggalkan para relawannya.
Sementara itu, Ketua DPW Partai Nasdem, Yogyakarta, Subardi, akan terus melakukan komunikasi dengan dewan pengurus pusat mengenai rekomendasi. Sebab, sampai saat ini surat rekomendasi calon bupati dan wakil bupati belum turun. Subardi juga berterima kasih kepada Wahyu Purwanto, beserta relawannya yang sudah turut memajukan Gunungkidul. Kedepannya, partai akan terus menggandeng relawan, dan Wahyu untuk kegiatan sosial maupun politik.
#AdikIparJokoWidodo #WahyuPurwanto #Gunungkidul
Penulis : KompasTV-Jateng
Sumber : Kompas TV