Cerita Satibi, Pengelolah Gula Aren di Usia Senja
Berita daerah | 17 Juli 2020, 15:42 WIBLampung, Kompas Tv – Satibi, warga Kedaung Kemiling Bandar Lampung berusia tujuh puluh dua tahun masih terlihat bugar dan masih beraktivitas sebagai pengolah gula aren demi memenuhi kebutuhan hidupnya bersama keluarga.
Setiap hari ia harus menempuh perjalanan mulai dari lereng gunung serta licinya jalanan setapak, bagi Satibi medan yang begitu sulit dan menantang, merupakan hal yang sudah biasa ia lalui.
Setibanya dilokasi kebun aren, ia masih harus memanjat pohon untuk mengambil nira yang sudah terkumpul di lodong yang sebelumnya telah ia pasang, dalam sehari Satibi mampu mengumpulkan nira aren sebanyak satu sampai lima liter untuk dibawa pulang dan diolah menjadi gula.
Nira aren yang telah didapatkan langsung dilakukan pengolahan hingga menjadi gula, proses dimulai dari pemekatan nira aren dengan cara pemanasan atau dimasak. Proses pemanasan berlangsung beberapa jam sampai kadar air berkurang hingga 6-5 persen. Sesudah itu dilakukan pencetakan, proses pendinginan didalam cetakan nira akan mengeras dan menjadi gula.
Baca Juga: Data Tidak Memenuhi Syarat, Bacalon Independen Pilwakot Sambangi Bawaslu
Dari lima liter nira yang berhasil dikumpulkan oleh satibi dapat menghasilkan 15 cetak gula aren, gula aren yang sudah jadi biasa ia jual seharga dua ribu lima ratus rupiah perbuah. Harga ini tidak sebanding dengan proses pengolahanya.
#gulaaren #prosespengolahangulaaren #produksigulaaren
Penulis : Kompastv-Lampung
Sumber : Kompas TV