Wali Kota Solo Siapkan Aturan, Sanksi Warga Tak Disiplin
Berita daerah | 15 Juli 2020, 13:01 WIBSOLO, KOMPAS.TV – Peningkatan tajam kasus positif Covid-19, membuat kota Solo kian berjibaku, menekan penularan.
Penyemprotan disinfektan di zona merah, pemeriksaan masif, dilakukan.
Sanksi pun kini mengintai bagi mereka yang berkerumun, dan tidak patuh protokol kesehatan.
Bukan tanpa alasan, Solo disebut zona hitam corona.
Meski Wali Kota solo, FX Hadi Rudyatmo beralasan istilah zona hitam dipakai agar warga lebih waspada.
Tapi lonjakan pasien positif Covid-19, di kampung halaman presiden ini, memang mengkhawatirkan.
Hingga 14 Juli 2020, kota ini mencatat 71 kasus positif covid-19, dengan penambahan kasus harian dalam kisaran belasan orang.
Total jumlah pasien suspek dan probable yang kini diisolasi pun kini hampir mencapai angka ribuan.
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo meluruskan soal status zona hitam corona atau Covid-19 yang dilontarkan Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Solo.
Wali Kota Rudyatmo menyebut Solo belum di zona hitam meski ada penambahan kasus positif corona.
Wali Kota Solo menegaskan bahwa penyebutan zona hitam oleh Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Solo dimaksudkan agar warga lebih waspada dan menyadari bahaya virus corona.
Lonjakan pasien positif virus corona di Solo, Jawa Tengah, mencapai 18 orang dalam satu hari.
Pemerintah Kota Solo tengah berkoordinasi dengan RSUD Moewardi untuk penanganan pasien corona.
Penulis : Merlion-Gusti
Sumber : Kompas TV