Pegawai Lapas Banjarmasin Jalani Rapid Test Massal, Antisipasi Penyebaran Covid-19
Berita daerah | 2 Juli 2020, 22:24 WIBBANJARMASIN, KOMPAS.TV - Sebanyak total 171 pegawai Lembaga Pemasyarakat (Lapas) Klas IIA Banjarmasin menjalani tes diagnosa cepat atau Rapid Diagnostic Test (RDT), kamis pagi (2/7/2020).
Satu persatu pegawai ikuti prosedur rapid tes yang berlangsung di aula oleh petugas Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin.
Seluruh pegawai Lapas Banjarmasin ini menjalani rapid test sebagai langkah antisipasi pihak Lapas untuk mencegah penularan covid-19 di lingkungan Lapas.
Terlebih saat ini kondisi jumlah warga binaan yang overkapasitas, membuat pencegahan penularan virus corona ke warga binaan menjadi perhatian serius.
Baca Juga: 65 Reaktif 11 Positif Covid-19, Tenaga Kesehatan RSUD Sultan Suriansyah Dikarantina
Menurut Kepala Seksi Pembinaan dan Pendidikan (Kasi Binadik) Lapas Kelas IIA Banjarmasin, Bambang Hari Widodo, dengan jumlah warga binaan mencapai 2.399 orang dengan kapasitas yang sebenarnya hanya 300 orang, membuat physical distancing di lapas tidak dapat dilakukan.
Sehingga pencegahan virus masuk lebih diutamakan, khususnya dari petugas yang masih keluar masuk lingkungan lapas.
“warga binaan kita ini kan di dalam sudah sangat padat, jadi kapasitas 300 diisi 2.399. Setidaknya untuk social distancing di dalam tidak memungkinkan. Jadi kami koordinasikan dengan kepala dinas kesehatan Kota Banjarmasin (untuk rapid tes ini)”, Terang Bambang Hari Widodo.
Baca Juga: Lapas Banjarmasin Siapkan Sel Khusus Bagi Napi Asimilasi Yang Kembali Terjerat Kasus Pidana
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Machli Riyadi menyebut, rapid tes massal di lapas ini merupakan kegiatan ekstraordinary dan diprioritaskan.
Pasalnya dengan jumlah penghuni yang banyak, pencegahan penularan covid-19 harus dilakukan.
Bahkan pihaknya langsung menyediakan swab test di depan pintu masuk lapas.
Sehingga petugas lapas yang hasilnya reaktif langsung menjalani swab test.
“Kami menganggap ini penting dan harus dilakukan sebagai ekstraordinary yang harus kita skala prioritaskan. Kita tidak ingin terjadi penyebaran atau klaster baru dan jangan sampai terjadi”, Ucap Machli Riyadi.
Baca Juga: Sembuh dari Covid-19, Anggota TNI Berbagi Kisah Melawan Corona dengan Pikiran Positif
Selain melakukan rapid test kepada pegawai, upaya Lapas mencegah penularan covid-19 ialah dengan masih meniadakan kunjungan kepada warga binaan yang telah berlangsung selama pandemi covid-19 di Banjarmasin terjadi.
Meski demikian, kunjungan barang untuk penghuni lapas tetap dibuka serta penyediaan kunjungan secara video call.
Penulis : KompasTV-Banjarmasin
Sumber : Kompas TV