> >

Fotografer di Banjarmasin Alih Profesi Jadi Perajin Budikdamber Akibat Pandemi Covid-19

Berita daerah | 2 Juli 2020, 22:13 WIB

BANJARMASIN, KOMPAS.TV - Pelaku usaha fotografer pernikahan wedding yang sudah melakoni usahanya sejak tahun 2000 di Banjarmasin, kini terpaksa menganggur selama dua bulan.

 

Satu diantaranya usaha milik Rahmatulah Effendi yang biasanya meraup untung jutaan rupiah kini merasakan imbas dari wabah virus korona, lantaran adanya larangan pemerintah terkait social distancing.

 

Kondisi ini pun memaksa rahmat beralih profesi menjadi penyedia jasa pembuatan budidaya ikan dan sayur dalam ember (Budikdamber) agar dapur rumah tangganya tetap mengepul, dengan dibantu tetangganya.

 

"Sebelumnya saya bekerja sebagai fotografer pernikahan, tetapi karena sepi job, memaksa saya memutar otak hingga mencari cara agar tetap berpenghasilan melalui informasi dari Youtube, hingga kepikir membuat budidaya ikan dan sayur dalam ember (Budikdamber)," katanya kepada jurnalis kompas.tv.

 

Baca Juga: Pedagang Online Alokasikan Laba Untuk Petugas Penanganan Covid-19

 

Melalui informasi yang didapatkannya dari laman YouTube, Rahmat pun mulai mempraktekkannya membuat Budikdamber berisikan sayur kangkung dan bibit ikan lele, dengan harapan saat panen nanti bisa dijual ataupun dimakan.

 

Kendati, lantaran Budikdamber yang dibuatnya ini berada di halaman rumah, membuat tetangga sekitarnya menjadi terpikat ingin memiliki sebagai tanaman hiasan ataupun menjadi alternatif mengisi waktu luang di masa pandemi dengan menanam sekaligus beternak.

 

"Saya heran, padahal niatnya memanen untuk dijual ataupun dimakan. Ini malah barangnya yang laku. Tetangga juga banyak minta buatkan. Akhir saya dan istri berpikir untuk menjalankan usaha sebagai perajin Budikdamber. Ketika dipromosikan di medsos, ternyata malah banyak yang pesan," herannya sambil tersenyum.

 

Baca Juga: Kafe Terapkan Protokol Kesehatan Pasca Berakhirnya PSBB di Banjarmasin

 

Berkat jerih payahnya, usaha rumahan yang dijalaninya di akhir Mei lalu kini berbuah manis. Dari pembuatan budikdamber, Rahmat mengaku meraup untung puluhan juta, lantaran kebanjiran ratusan pesanan.

 

Di tengah krisisnya industri ataupun pelaku usaha di masa wabah pandemi, tentunya Rahmat bisa menjadi contoh bagi masyarakat yang terdampak agar tetap memiliki penghasilan.

 

Berkat usaha dan tekadnya, kini profesi barunya sebagai perajin Budikdamber menjadi lumbung pundi-pundi rezeki demi menghidupi keluarganya.

Penulis : KompasTV-Banjarmasin

Sumber : Kompas TV


TERBARU