Kasus Corona di Surabaya Tinggi, Kinerja Walkot Risma Dikritik Keluarga TNI AD
Berita daerah | 29 Juni 2020, 19:45 WIBKOMPAS.TV - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, sujud sambil menangis di hadapan sejumlah dokter.
Risma meminta maaf karena tidak bisa menyediakan rumah sakit untuk rawat pasien Corona warga Surabaya .
Setelah ditenangkan sejumlah stafnya, dialog antara wali kota dan sejumlah dokter pun dilanjutkan.
Dokter menyampaikan kesulitan menemukan tempat untuk merawat warga yang diduga terjangkit Corona.
Sementara itu, sebelas penderita gangguan jiwa di Jawa Timur, terjangkit Corona.
Tiga di antaranya dirawat di Rumah Sakit Jiwa Menur, Surabaya, delapan lainnya sembuh, dan diizinkan pulang.
Rumah Sakit Jiwa Menur adalah rumah sakit rujukan yang memiliki 112 tempat tidur untuk pasien Corona.
17 tempat tidur untuk penderita gangguan jiwa. 95 lainnya untuk pasien Corona tanpa gangguan kejiwaan.
Di tengah tingginya kasus baru positif Corona di Surabaya, Jawa Timur, kritik terhadap kinerja Wali Kota Tri Rismaharini, datang dari sejumlah kalangan masyarakat.
Salah satunya datang dari himpunan putra putri Keluarga Angkatan Darat, Hipakad, Jawa Timur.
Ketua Hipakad Jawa Timur, Priyo Efendi, menilai meningkatnya jumlah kasus baru positif Corona di Surabaya, disebabkan warga yang kurang disiplin menjalankan protokol kesehatan.
Karena itu, hipakad menyarankan Pemkot Surabaya memberlakukan sanksi tegas, untuk meningkatkan disiplin warga.
Hingga hari Minggu kemarin, ada 96 kasus baru posiitif Corona di Surabaya, sehingga total kasus positif menjadi 5.510 kasus.
Penulis : Aleksandra-Nugroho
Sumber : Kompas TV