> >

Keluarga TNI AD Minta Risma Jangan Cuma Teriak-teriak, Sanksi Tegas Juga Perlu

Politik | 28 Juni 2020, 18:16 WIB
Wali Kota Risma juga menyapa warga via daring dan disiarkan secara serentak di seluruh sosial media (sosmed) resmi Pemkot Surabaya saat merayakan HUT Kota Surabaya ke-727. (Sumber: Surabaya.Tribunnews.com/Yusron Naufal Putra)

SURABAYA, KOMPASTV – Tingginya kasus baru Covid-19 di Jawa Timur menjadi perhatian masyarakat.

DPD Himpunan Putra Putri Keluarga Angkatan Darat Jawa Timur (HIPAKAD Jatim) ikut prihatin dengan penambahan kasus baru Covid-19 di Jawa Timur yang tinggi.

Bahkan kasus pasien positif di Jawa Timur sudah menyalip DKI Jakarta. Salah satu daerah yang menjadi zona merah di Jawa Timur yakni Kota Surabaya.

Baca Juga: Risma Bantah Tudingan 70% Warga Surabaya Tak Bermasker Saat Pandemi: Kamu Lihat Saja di Jalanan Itu

Ketua DPD HIPAKAD Jatim Priyo Effendy menyarankan agar Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memberlakukan sanksi tegas terhadap warga yang melanggar protokol kesehatan.

Menurut Priyo penyebab utama penularan Covid-19 di Jatim sulit ditekan lantaran masyarakat kurang disiplin menjalankan protokol kesehatan. Di sisi lain, petugas juga tidak tegas terhadap warga yang tidak disiplin.

Priyo menilai jika Pemkot Surabaya sebatas mengeluarkan imbauan dan teriak-teriak mengenai disiplin protokol kesehatan, bakal dianggap warga hanya angin lalu. Untuk itu perlu ada sanksi tegas.

"Harusnya aparat ini bisa luwes dan bisa juga tegas sehingga peraturan dan rambu itu bisa ditegakkan secara efektif dan maksimal. Kalau Bu Risma hanya mengimbau dan bengak bengok (teriak-teriak) saja pasti dikesampingkan. Harus ada sanksi tegas," ujar Priyo, dikutip dari Surya.co.id (27/6/2020).

Baca Juga: Jokowi Beri Tenggat Waktu 2 Minggu ke Khofifah Untuk Turunkan Angka Covid-19

Lebih lanjut Priyo menilai dengan adanya sanksi tegas, masyarakat akan lebih patuh protokol kesehatan dan ujungnya bisa menekan angka penularan Covid-19.

HIPAKAD Jatim masif melakukan kegiatan sosial untuk membantu menekan penularan Covid-19. Salah satunya adalah melakukan penyemprotan disinfektan pada lebih kurang 14 ribu rumah dan membagikan ribuan sembako ke masyarakat terdampak.

"Secara marathon selama dua belas hari kita melakukan penyemprotan, pagi hingga malam hari," ujar Priyo.

Angka kasus Covid-19 di Jawa Timur terus meningkat secara signifikan. Per 27 Juni 2020, ada tambahan 299 kasus positif Covid-19 di Jatim sehingga total kasus kumulatif menjadi 11.170 kasus.

Baca Juga: Kasus Corona Tertinggi, Jawa Timur Bentuk Tim Gabungan Baru, Apa Tugasnya?

Untuk Surabaya sendiri bertambah 70 kasus Covid-19 baru, sehingga total kasus kumulatif di Surabaya menjadi 5.414 kasus.

Pertanggal 28 Juni 2020, kasus baru Covid-19 di Jatim mencapai  330 pasien dari 1.198 penambahan kasus baru Covid-19 secara nasional.

Penulis : Johannes-Mangihot

Sumber : Kompas TV

Tag

TERBARU