Positif Corona Kalsel Diprediksi Capai 4000 Kasus, Tim Gugas : Pertahanan Lingkungan Wajib Dibangun
Berita daerah | 18 Juni 2020, 00:16 WIBBANJARMASIN, KOMPAS.TV - Tim gugus tugas percepatan penanganan covid-19 kalimantan Selatan (Kalsel)l memperingatkan masyarakat tentang kemungkinan kasus corona kalsel akan mencapai angka 4000 kasus.
Hal ini disampaikan wakil ketua harian tim GTPP covid-19 kalsel, hanif faisol Nurofiq kepada jurnalis kompas.tv rabu pagi (17/06/2020).
Kemungkinan tersebut akibat masifnya upaya tracking, tracing dan testing yang dilakukan di sejumlah daerah.
“Angka kita mungkin akan sampai 3000 hingga 4000 kasus, jadi jangan nanti kaget karena ini kerja keras semua untuk serius memadamkan penularannya dulu”, ujar Hanif faisol.
Baca Juga: Gencarkan Tim KIE, Gubernur Kalsel : Lakukan Monev Penerapan Protokol Kesehatan Secara Berkala
Hanif Faisol yang juga Plt Kepala BPBD Kalsel tersebut juga mengatakan pentingnya segera membangun pertahanan lingkungan di seluruh wuilayah sebagai langkah penanggulangan.
Salah satu bentuk pertahanan wilayah yang dimaksud ialah membangun kampung tangguh banua yang membiasakan penerapan protokol kesehatan.
“wajib itu kita bangun, jika gagal bisa ‘collapse’ semua”, Kata Hanif.
“Seperti kampung tangguh banua ini, sebenarnya ide ini sudah lama muncul tapi komplitnya sudah bisa kita lakukan sekarang, apalagi ada dukungan penuh”, tegas Hanif Faisol.
Baca Juga: Bentuk Kampung Tangguh Banua, Kapolda Kalsel : Disiplin Adalah Kunci Menghadapi Covid-19
Dalam waktu dekat, tim gugus tugas juga akan segera memanggil ketua RT di daerah-daerah epicentrum penularan corona untuk segera membangun kampung tangguh di lokasi-lokasi tersebut.
Sementara pertumbuhan pasien terkonfirmasi positif corona di Kalsel hingga rabu malam (17/06/2020) masih terus mengalami lonjakan signifikan.
Dimana dari hari sebelumnya 2.123 kasus kini naik ke angka 2.208 kasus positif tertular virus corona di kalimantan selatan.
Baca Juga: Gubernur Kalsel Kunjungi Kampung Tangguh Banua, Inisiatif Warga Diapresiasi
Penulis : KompasTV-Banjarmasin
Sumber : Kompas TV