Kakek Puluhan Tahun Sebagai Pemulung dan Tinggal Di Gubuk Tua
Berita daerah | 17 Juni 2020, 14:10 WIBLAMPUNG, KOMPAS.TV - Puluhan tahun hidup sebagai pemulung dan tinggal di gubuk tua yang ada di pinggiran sungai, Repon dan Nur Helmi kakek berusia lebih dari setengah abad ini merupakan sebagian kecil dari potret kemiskinan di negeri ini yang membutuhkan perhatian pemerintah.
Dengan hanya mengandalkan pekerjaan mereka sebagai pemulung, hanya bisa memenuhi kebutuhan makan setiap harinya. Hasil dari memulungnya ini dirasa jauh dari rencana untuk memperbaiki gubuk tua yang mereka tempati.
Bahkan gubuk tua berbahan dasar geribik yang sudah rapuh termakan usia ini, tidak mampu menahan dinginya angin malam.
Dan ketika hujan turun kerap kali gubuk miliknya yang berada di pinggir kali balau ini harus terendam banjir.
Tidak hanya itu sejumlah barang bekas hasil memulungnya juga harus ia relakan karena terbawa arus banjir.
Diusia yang sudah lebih dari setangah abad, Repon dan Nur Helmi masih harus disibukan dengan mencari rezeki untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Baca Juga: Pengumuman Kelulusan Sekolah Dasar Melalui Live Streaming
Mereka mengharapkan peran pemerintah dalam memperhatikan nasib mereka di hari tua saat ini.
#potretkemiskinan #gubuktua #kakekpemulung #perhatianpemerintah
Penulis : Kompastv-Lampung
Sumber : Kompas TV