Pangdam Brawijaya Tegur Keras Kepala Daerah Surabaya Raya Soal Penanganan Covid-19: Jangan Drama
Berita daerah | 9 Juni 2020, 13:51 WIB"Kita bantulah. Bahkan panglima TNI sudah menginstruksikan lewat telegram untuk kita melakukan operasi pengetatan protokol kesehatan selama dua minggu di tempat-tempat keramaian, dan ini sudah kami lakukan," ucapnya.
Karena itu, Widodo menuturkan, perlu adanya dukungan dari pemerintah untuk bersama-sama memerangi Covid-19.
"Kita semua ingin penyebaran Covid-19 segera tuntas dan selesai. Kita juga sepenuhnya mendukung apa yang dibutuhkan Pemda," tutur dia.
"Tapi kalau yang didukung setengah-setengah ya susah, sama saja."
Menurut Widodo, jika kondisi pandemi Covid-19 terus berkelanjutan, maka yang menjadi korban adalah masyarakat.
Baca Juga: Khofifah Akui Surabaya, Gersik dan Sidoarjo Belum Aman dari Covid-19
Jika masyarakat menengah ke atas yang menjadi korban, maka mereka masih bisa tenang karena mempunyai tabungan.
Namun berbeda dengan masyarakat menengah ke bawah dan bekerja di sektor informal, maka hidupnya semakin sulit karena tidak bisa bekerja dan tidak bisa mencari makan.
Menurut Widodo, pemerintah daerah tidak bisa berjalan sendiri-sendiri, melainkan harus bersatu dan berkomitmen.
Sementara itu, Kapolda Jatim, Irjen Mohammad Fadil Imran, meminta kepada pemerintah daerah untuk menghilangkan egonya masing-masing.
Baca Juga: Khofifah: 3 Daerah Akan Teken Pakta Integritas Untuk Tekan Penyebaran Covid-19
Pasalnya, dalam kondisi saat ini dibutuhkan kerja sama semua pihak dalam memerangi Covid-19 agar tidak menyebar semakin luas di masyarakat.
“Kita hilangkan ego, kita hilangkan kepentingan sektoral, kita ikhlas sehingga masyarkat kita bebas dari Covid-19,” kata Fadil.
Dia menyampaikan, bahwa TNI dan Polri telah memberikan perhatian penuh kepada Jawa Timur untuk segera mengatasi masalah Covid-19.
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV