KKB Bunuh Petani dan Memutilasinya, Potongan Tubuh Korban Ditemukan Pastur Terbungkus Karung
Berita daerah | 7 Juni 2020, 00:57 WIBPAPUA, KOMPAS TV - Yunus Sani, warga asli Papua yang berprofesi sebagai petani menjadi korban pembunuhan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dari Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Pria berusia 40 tahun itu dibunuh dengan cara sadis. Ia ditembak, lalu jasadnya dimutilasi dan dibungkus dalam sebuah karung.
Kapendam XVII Cendrawasih, Kolonel Cpl Eko Daryanto, mengatakan insiden pembunuhan tersebut terjadi di Kampung Megataga Distrik Wandai Kabupaten Intan Jaya pada Jumat (29/5/2020) lalu.
Baca Juga: 1 Anggota KKB Penyerang Kantor Freeport Berhasil Ditangkap
"KKB OPM seakan menebar virus mencabut nyawa para warga asli Papua yang berada di bumi Papua, ini sangat biadab dan tentu tidak benar," kata Kolonel Cpl Eko Daryanto melalui keterangan resminya pada Sabtu (6/6/2020).
Eko menjelaskan, insiden pembunuhan itu bermula saat Pastur Gereja Mbegulo, Bapak Niko Wakey tengah mengantar anaknya dari Enarotali menuju Kampung Mbegulo.
Saat menempuh perjalanan di Kampung Megataga Distrik Wandai, ia mendengar tembakan kurang lebih sebanyak delapan kali.
Setelah suara tembakan berhenti, KKB turun dari Kampung Megataga dan langsung menghampiri Bapak Niko Wakey. Mereka menyampaikan informasi telah membunuh Yunus.
Baca Juga: Sepak Terjang Pentolan KKB Oniara Wonda, Tembaki Tito Karnavian dan Tewaskan 3 Polisi Polsek Pirime
Mendengar informasi tersebut, Bapak Niko Wakey langsung mencari keberadaan Yunus. "Korban Yunus Sani telah dibungkus dengan karung oleh KKB OPM," ujar Eko.
Eko menilai tindakan KKB OPM sebagai perilaku biadab. Apapun alasannya, tidak dibenarkan tindakan penembakan dan mutilasi warga sipil di Papua.
Bukan kali ini saja KKB terus meneror. Menurut catatan Eko, dalam kurun waktu 21 dan 30 Mei 2020, KKB telah melancarkan aksinya di Kabupaten Intan Jaya, Papua.
Kedua aksi tersebut mengakibatkan dua orang tewas dan satu orang mengalami luka berat.
Sementara itu, Wakapendam XVII/Cenderawasih, Letkol Inf Dax Sianturi, menyebut kedua kejadian tersebut dilakukan oleh kelompok yang sama.
Baca Juga: Oniara Wonda, Salah Satu Pentolan KKB Paling Dicari Akhirnya Tertangkap
Dari hasil pelacakan yang dilakukan aparat, pihak yang membunuh tersebut merupakan kelompok pimpinan mliter Murib yang bermarkas di Kabupaten Puncak.
"Ini kelompok Militer Murib, itu mereka kelompok Puncak Jaya, Timika dan Paniai, itu mereka masih satu kelompok, itu satu lajur," ujar Dax dikutip dari Kompas.com.
Dax menuturkan, kelompok militer Murib merupakan bagian dari kelompok TPN OPM dengan pimpinan tertingginya adalah Goliat Tabuni.
Baca Juga: KKB Klaim Dalam Seminggu Berhasil Rebut 4 Pos TNI/Polri dan Rampas Sejumlah Senjata, Ini Kata Polisi
Namun, di bawah Goliat Tabuni, masih ada sosok Lekagak Telenggen yang ditunjuk sebagai pemimpin operasi.
"Itu pemimpinnya Goliat Tabuni dan panglima operasinya Lekagak Telenggen," kata Dax.
Ia meyakini, kelompok yang berulah di Intan Jaya berbeda dengan kelompok yang meneror Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika. Hanya, mereka berada dalam satu rantai komando Lekagak Telenggen.
"Ini tim yang berbeda dengan komando yang sama, mereka tidak ikut ke Tembagapura," kata Dax.
Dax menuturkan, keberadaan KKB di Intan Jaya bukan untuk menetap, namun hanya wilayah perlintasan.
Baca Juga: Tenaga Medis Penanganan Covid-19 Diserang KKB Saat Bertugas, 1 Tewas dan Sisanya Kritis
Menurut dia, rute perjalanan KKB pimpinan militer Murib adalah Puncak-Intan Jaya-Mimika. Karenanya, ia meyakini kelompok tersebut akan selalu bergerak.
"Kami terima informasi kalau mereka mau buat pos di Wandai (Intan Jaya), tapi saya rasa mereka tidak akan ngepos dan tetap akan mobile," kata Dax.
Sebagai informasi, dalam satu bulan terakhir terjadi dua aksi penembakan oleh KKB yang dilakukan kepada tenaga medis dan warga sipil.
Kejadian pertama terjadi pada 21 Mei 2020. Saat itu, KKB melakukan penembakan kepada dua tenaga medis di Distrik Wandai.
Baca Juga: TNI-Polri Kontak Senjata dengan KKB di Area PT Freeport, Berawal Iring-iringan Trailer Diserang
Akibatnya, satu tenaga medis bernama Heniko Somou tewas, sedangkan rekannya Alemanek Bagau yang juga mengalami luka tembak sempat kritis, namun kini kondisinya berangsur pulih.
Kemudian, kejadian kedua terjadi pada 29 Mei 2020 di Jalan Trans Papua Magataga, Perbatasan Kabupaten Intan jaya dan Kabupaten Paniai.
KKB yang mengaku sebagai tentara hutan membunuh seorang warga sipil bernama Yunus Sani karena dicurigai sebagai mata-mata aparat keamanan.
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV