Terapkan New Normal, Wali Kota Bekasi: Jika Ada Lonjakan Kasus Positif Corona, Ngapain Takut
Berita daerah | 28 Mei 2020, 10:12 WIBBEKASI, KOMPAS TV - Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, mengaku tidak khawatir jika nantinya terdapat lonjakan kasus Covid-19 saat memberlakukan penerapan new normal.
Rahmat Effendi yakin Pemerintah Kota Bekasi mampu mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19. Apalagi, saat ini Bekasi telah didukung dengan adanya rumah sakit maupun alat kesehatan yang memadai.
“Kalau ada (lonjakan kasus Covid-19) enggak masalah, enggak perlu ada yang ditakutkan lagi sekarang. Ngapain mesti takut orang kita alatnya ada, rumah sakitnya ada, apa yang musti kita takutin sekarang, kecuali di awal-awal,” kata Rahmat Effendi di Bekasi, Jawa Barat, seperti dikutip dari Kompas.com Rabu (27/5/2020).
Baca Juga: 30 Warga Kota Bekasi Suspect Virus Corona
Rahmat mengklaim saat ini kasus Covid-19 di Kota Bekasi perlahan mulai berkurang. Dari catatannya, angka reproduksinya mencapai angka 0,71.
Dengan demikian, menurut Rahmat Effendi, sangat wajar jika Kota Bekasi menerapkan new normal.
“Kita tinggal 12 orang (yang positif Covid-19). Artinya kalau kita lihat dari siklus ini, sementara yang sehat sudah seperti ini, yang meninggal sudah sedikit, yang sakit sedikit, boleh dong kita survive,” ujarnya.
“Jadi kita tidak perlu lagi takut dengan persoalan epidemiologi itu, kita jalani saja.”
Menurut Rahmat, penerapan new normal di Bekasi akan dibekali dengan protokol kesehatan dengan melakukan pembatasan sosial masyarakat.
Baca Juga: New Normal? 1 Keluarga di Bekasi Positif Corona, Begini Kronologinya...
Selain itu, Pemerintah Kota Bekasi akan tetap memeriksakan warganya secara rutin terkait Covid-19 seiring penerapan new normal. Dengan begitu, penyebaran Covid-19 warga Bekasi bisa dilacak dengan cepat.
Kini, Pemkot Bekasi masih memiliki 7.000 rapid test dan 3.000 kit PCR yang digunakan untuk memeriksa penyebaran Covid-19.
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV