PSBB Berakhir, Kota Tegal Menuju New Normal
Berita daerah | 22 Mei 2020, 15:28 WIBTEGAL, KOMPASTV – Pemerintah Kota Tegal mengakhiri penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Sejumlah akses jalan yang sebelumnya ditutup kini telah di buka.
Di sejumlah poster yang beredar di media sosial rencana Pemkot Tegal akan menutup pelaksanaan PSBB dengan menggelar pel besar disertai pesta kembang api.
Rencana itu pun disambut gembira warga lantaran aktivitas di Kota Tegal kembali normal. Jalan mulai dibuka dan beberapa posko penanganan Covid-19 yang tersebar di beberapa titik juga sudah dibongkar.
Baca Juga: Nihil Kasus Corona Baru, Kota Tegal Siap Akhiri PSBB
Warga Kota Tegal juga sudah bebas tanpa mendapatkan pengawasan khusus dari personil tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan pandemi virus corona.
Wakil Wali Kota Tegal, Muhamad Jumadi menjelaskan Pemkot akan menyemprotkan disinfektan berskala besar dengan mengerahkan enam mobil meriam air dan empat mobil pemadam kebarakaran sebagai seremonial penutupan PSBB di Kota Tegal.
Menurut Jumadi penyemprotan disinfektan di sejumlah tempat publik ini bertujuan memberikan pesan moral agar warga tetap mau melakukan protokol kesehatan.
"Walaupun PSBB berakhir, pasien positif juga sudah tidak ada, tetapi pesan moralnya kita harus tetap waspada dan lebih ketat lagi dalam melaksanakan protokol kesehatan. physical distancing, social distancing pakai masker itu wajib di Kota Tegal meski PSBB berakhir," ujarnya saat ditemui KompasTV, Jumat (22/5/2020).
Baca Juga: Hanya Apel Mobil Damkar, Tak Ada Perayaan Kembang Api dalam Penutupan PSBB di Tegal
Terkait pelaksanaan pesta kembang api dalam apel penutupan penerapan PSBB Jumadi menengaskan hal tersebut tidak ada dalam agenda Pemkot. Namun untuk apel penutupan Jumadi menjelaskan tetap dilaksanakan.
"Tidak ada pesta kembang api, tetapi ada apel penutupan. Apel penutupan untuk mengapresiasi para aparat yang bertugas bahwa PSBB di Kota Tegal berhasil kita menekan wabah Covid-19 di Kota Tegal. Jadi saya pastikan tidak ada pesta kembang api," ujar Jumadi.
Penulis : Johannes-Mangihot
Sumber : Kompas TV