Kisah Keluarga Asal Rusia Terjebak di Lombok Imbas Covid-19, Mengamen Demi Bertahan Hidup
Berita daerah | 30 April 2020, 19:41 WIBBerdasarkan dokumen keimigrasian, batas waktu ijin tinggal mereka hingga akhir April 2020.
Datang dari Malaysia
Berdasarkan pantauan di lapangan, saat tiba di kantor Imigrasi Mataram, kedunya menumpang sepeda motor yang telah dimodivikasi.
Sekeliling motor dipenuhi sayuran, kelapa muda, dan barang barang berupa pakaian mereka. Keduanya tak mengenakan alas kaki.
Baca Juga: Presiden Jokowi Perketat Arus Masuk WNI dan Pembatasan WNA Jelang Lebaran
Mereka memakai pakaian seadanya bersama balita berambut pirang yang tertidur dalam gendongan ibunya.
Keduanya mengisi dokumen ke dalam Kantor Imigrasi tanpa mengenakan alas kaki. Kedunya tak canggung dengan penampilan itu saat mengurus dokumen.
Kepada Kompas.com, Mikhail mengatakan semua pintu masuk menuju Rusia sudah ditutup, sehingga dia dan keluarga kecilnya tidak bisa meninggalkan Indonesia.
"Sebelumnya kami berada di Malaysia, kemudian kami terbang ke Indoneaia, rencananya kami hanya 2 hari berada di Indonesia, dan akan kembali ke Malaysia, tetapi karena Malaysia lock down, kami memutuskan ke Bali," ujar Mikhail.
Dia juga menjelaskan dalam situasi tak menentu, sulit untuk pulang ke negaranya, sementara biaya hidup semakin menipis.
Akhirnya, dia dan istrinya Ekaterina memutuskan main musik, menerima pemberian orang yang menikmati musiknya untuk membeli makanan.
Baca Juga: Pemerintah Isolasi 5 Wna Asal Bangladesh
"Saya main musik di Bali tapi polisi melarang kami, padahal itu untuk membeli makanan dan biaya hidup,” ujar Mikhail.
“Kami punya uang hanya untuk 1 bulan kami tinggal di Bali sebulan, kemudian kami ke Lombok mencari peluang ngamen. tapi disini juga sama pintu ditutup.”
Dia mengakui bahwa kegiatan mengamennya hanya untuk membeli makanan karena tak bisa pulang setelah virus corona mewabah di seluruh dunia.
Dia juga khawatir jika harus berpindah-pindah karena situsai yng tidak aman bagi kesehatan dia, istri dan anaknya.
Mikhail mengaku, warga di Indonesia membuatnya nyaman sehingga ia nekat mengamen untuk mendapatkan uang demi menyambung hidup
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV