Aksi Kartini Kendeng Memaknai Hari Kartini dan Hari Bumi
Berita daerah | 23 April 2020, 02:49 WIBPATI, KOMPAS.TV -
Lebih dari 5 tahun persoalan penambangan kapur sebagai bahan baku semen berikut pendirian pabrik semen di pegunungan Kendeng Sukolilo, Pati, menyisakan persoalan. Warga sekitar Kendeng, yang mayoritas petani sudah berkali-kali melakukan penolakan kegiatan penambangan di kawasan pegunungan Kendeng ini, dengan berbagai aksi.
Kali ini para perempuan Kendeng yang tergabung dalam gerakan Kartini Kendeng bersama Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK), menjadikan momentum hari Kartini dan hari bumi untuk kembali menyerukan pelestarian alam Kendeng. Para sedulur Kendeng (sebutan warga Kendeng) merasa perlu ada tindakkan nyata untuk menghentikan kegiatan penambangan. Karena kerusakan lingkungan akibat kegiatan penambangan setiap hari henti.
Kegiatan penambangan yang terus beroperasi dan berproduksi menyebabkan terjadi penurunan debit mata air di sekitar lokasi penambangan. Inilah alasan utama Para Kartini Kendeng melakukan aksi untuk menghentikan penambangan di wilayah Sukolilo, lokasi penambangan yang berada dalam Kawasan Bentang Alam Karst.
Selain itu penetapan kedaruratan kesehatan asyarakat Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan Kepres nomor 12 tahun 2020, tentang penetapan bencana non-alam, penyebaran Covid-19 sebagai bencana nasional, menjadi pendorong aksi Kartini Kendeng untuk kembali memperhatikan dan fokus menyiapkan ketahanan pangan dengan tetap memperhatikan dan mengikuti instruksi Social Distancing dan Physical Distancing.
Aksi perempuan Kendeng yang mendatangi sejumlah lokasi penambangan batu kapur di Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Selasa (21/4/2020), tidak berjalan baik. Dihadang sekelompok orang, hingga sempat ada ketegangan dan perlakuan tidak mengenakkan, diterima peserta aksi.
Rangkaian Aksi Kartini Kendeng di Dua Perayaan
Pada tangal 19 April 2020, pagi, para sedulur Kendeng datang ke titik tambang Desa Gadudero. Gunarti, salah satu Kartini Kendeng menyampaikan, mengharapkan dalam masa pandemi dan menyambut hari Kartini serta hari bumi diharapkan penambangan bisa berhenti. Dari pihak penjaga tambang menyampaikan siap untuk berhenti asalkan penambangan lainnya uga ikut diingatkan.
Satu jam berikutnya, Para seulur Kendeng mendatangi lokasi kedua di Desa Gadudero dengan maksud tujuan yang sama. Penjaga tambang menanggapi jika penambangan berhenti, keluarganya tidak mempunyai sumber penghidupan. Aksi Kartini Kendeng di hari pertama dicukupkan siang itu.
Aksi Menyiram Tanaman di Puncak Pegunungan Kendeng
Keesokan harinya, 20 April 2020, dilakukan dengan cara menyirami tanaman di puncak Pegunungan Kendeng. Tanaman ini adalah pohon yang ditanam para sedulur Kendeng pada bulan Januari – Februari 2020.
Penulis : Herwanto
Sumber : Kompas TV