> >

ART Disiksa Majikan di Semarang, Pita Suara Rusak Dipaksa Minum Air Mendidih dan Makan 50 Cabai

Berita daerah | 23 April 2020, 01:03 WIB
Ilustrasi: pukulan tangan. tampar jotos (Sumber: Pixabay.com)

Ia pun mengaku trauma setiap kali melihat air putih. "Saya masih takut dan kebayang kejadian itu. Lihat air putih takut karena teringat siksaan," ucap dia.

Untuk pergi ke luar rumah pun, Ika meminta ditemani orang tuanya. Ika menuturkan, sejak awal bekerja ia tak dapat berkomunikasi dengan keluarganya.

Hal itu disebabkan karena ponselnya disita oleh majikan. Ia pun sempat mengambil ponsel milik majikannya diam-diam untuk menghubungi keluarganya. 

Kapolsek Semarang Barat Kompol Iman Sudiyantoro mengatakan, kasus dugaan penganiayaan terhadap ART itu telah didalami. Saat ini, kata Iman, sudah masuk dalam tahap penyidikan.

Baca Juga: Prihatin! Akibat Dianiaya Majikan di Malaysia, Penglihatan TKI Terganggu

"Sebelumnya dari proses penyelidikan meningkat ke tingkat penyidikan. Proses penyidikan kasus masih berjalan. Usai penyembuhan dan tes psikologis, korban sudah kami panggil dan sudah memberikan keterangan," kata Iman saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (22/4/2020).

Majikan yang mengetahui kemudian menyeret Ika ke Polsek Semarang Barat dengan tuduhan mencuri ponsel. Namun, polisi curiga lantaran melihat kondisi tubuh Ika penuh luka.

"Saat di kantor polisi kondisi saya lemas, memar, mau jalan juga susah, polisinya curiga. Saya diantar ke RS Bhayangkara. Kemudian saya divisum. Baru tahu kalau tenggorokan saya luka parah, pita suara rusak. Penyiksaan yang saya alami terbongkarnya awalnya ya dari situ," ucap Ika.

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU