> >

Kapolda Papua Beberkan Makna Upacara Adat Sakral KKB Sebelum Perang Hadapi TNI-Polri

Berita daerah | 9 April 2020, 20:32 WIB
Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw saat diwawancarai media (Sumber: KOMPAS.COM)

PAPUA, KOMPAS TV - Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw, membeberkan makna ritual upacara adat yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) sebelum menghadapi TNI dan Polri.

Menurut Waterpauw, upacara adat tersebut dianggap sakral oleh masyarakat setempat. Upacara adadt tersebut diketahui dipimpin oleh actor atau tokoh penggerak KKB yang disebut sebagai wainemung.

Melalui upacara tersebut, kemudian KKB bergerak melakukan aksi yang dianggap mereka sebagai sebuah perang.

“Sebelum melakukan perang, mereka harus kasih makan dulu, istilahnya buat adat bakar batu yang merupakan sebuah komitmen, sebuah janji dari keluarganya, saudara-saudaranya yang mau membantu,” kata Waterpauw di Jayapura, Papua pada Kamis (9/4/2020).

Baca Juga: Usai Tangkap Penyuplai Bahan Makanan dan Amunisi, TNI-Polri Kejar Aktor Pengendali Perang KKB

Artinya, lanjut dia, jika ada warga yang bergabung dengan KKB untuk menghadapi TNI-Polri, maka pihak keluarganya harus bersedia membantu apapun caranya.

Hal itulah yang dilakukan oleh enam warga di Kota Timika berinisial YW, RM, EN, NM, EM, dan IM dengan membantu menyuplai bahan makanan dan amunisi untuk KKB.

Namun demikian, Waterpauw belum mau membeberkannya secara rinci hasil pemeriksaan terhadap keenam orang itu. Dia mengapresiasi kinerja jajarannya yang berhasil memutus suplai bahan makanan dan amunisi untuk KKB.

"Ini tidak gampang dan mereka mampu berkoordinasi, sinergi dan bisa berjalan bersama, saya pikir lama atau cepat kita bisa ungkap hal ini," kata dia.

Waterpauw menuturkan, aparat TNI dan Polri kini tengah fokus mengejar tokoh-tokoh yang menggerakkan kelompok kriminal bersenjata atau KKB di Papua. Tokoh ini disebut sebagai wainemung.

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU