Ketika Warga Ngotot Gelar Hajatan karena Meyakini Covid-19 Tak akan Sampai Pegunungan
Berita daerah | 28 Maret 2020, 20:23 WIBJEMBER, KOMPAS TV - Warga di Dusun Manggungan, Desa Karangbayat, Kecamatan Sumberbaru, Jember, Jawa Timur ngotot menggelar hajatan pesta pernikahan di tengah merebaknya wabah virus corona atau Covid-19.
Mereka meyakini wabah pandemi Covid-19 tak akan sampai ke tempat tinggalnya yang berada di wilayah pegunungan.
“Mereka menganggap remeh. Itu karena informasi yang didapatkan dari pemerintah sangat minim, mengira tidak terjadi di desanya,” kata Kapolsek Sumberbaru, AKP Subagio, seperti dikutip Kompas.com, Sabtu (28/3/2020).
Baca Juga: Cara Polisi di Banten Bubarkan Resepsi Pernikahan Untuk Cegah Corona
Subagio menjelaskan, polisi awalnya mendapat informasi dari masyarakat yang mendengar suara musik dari tempat resepsi pernikahan.
Setelah ditelusuri, kata dia, rupanya ada tiga rumah yang menggelar resepsi pernikahan. Dua resepsi digelar di kawasan perkebunan, satu lagi di arah menuju Desa Pringgowirawan.
Subagio menceritakan, jajarannya sempat kesulitan menempuh perjalanan menuju tiga lokasi hajatan itu untuk membubarkan acara.
Ia bersama anak buahnya sampai-sampai harus berjalan kaki tengah malam sekitar 500 meter untuk sampai ke lokasi.
“Kami harus melewati jalanan tanjakan yang turun naik di wilayah tersebut. Kami bersama Muspika Sumberbaru terpaksa harus membubarkan acara resepsi pernikahan sesuai Maklumat Kapolri,” ujar Subagio.
Lebih lanjut, Subagio mengatakan, warga yang mengadakan hajatan itu sebetulnya sudah diperingatkan oleh kepala dusun setempat. Tapi imbauan itu tak diindahkan.
Baca Juga: Polisi Bubarkan Aksi Warga Bagi-bagi Makanan
“Mereka tetap melanjutkan. Akhirnya kami bersama Muspika Sumberbaru ke sana,” ujar dia.
Saat didatangi ke lokasi acara, kata Subagio, resepsi sudah siap dimulai. Segala perlengkapan dari tenda, kursi hingga makanannya sudah siap.
Namun demikian, acara terpaksa harus dibatalkan. Tamu yang sudah datang pun diminta pulang. Tak ada perlawanan dari pihak keluarga penyelenggara resepsi.
"Polisi membuat pernyataan dengan pihak keluarga untuk tidak resepsi, kalau tidak diindahkan kami jemput karena melanggar hukum,” ujar Subagio.
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV