Serangan Demam Babi Afrika 221 Babi Mati Mendadak
Berita daerah | 28 Februari 2020, 15:55 WIBKUPANG, KOMPAS.TV - Lebih dari dua pekan terakhir, terdapat sedikitnya 221 ekor babi, milik warga kota kupang, mati mendadak akibat terserang, virus demam babi afrika.
Para peternak babi mengaku, gejala awal yang dialami ternak mereka seperti suhu badan tinggi dan menurunnya nafsu makan, hingga muntah dan ternak babi sulit untuk berdiri.
Meski sudah berupaya, dengan memberikan suntikan obat, namun ternak babi milik warga, tidak dapat tertolong, akibat ganasnya virus ini.
Warga mengaku, akibat kasus ini mereka menderita kerugian, hingga puluhan juta rupiah.
Dikutip dalam Kompas.com, di Kabupaten Kupang ada sebanyak 106 babi dan di Kota Kupang tercatat 221 babi yang mati mendadak.
"Ternak babi milik warga yang mati masih di Pulau Timor. Untuk Kabupaten Malaka, memang ada laporan, tapi kita belum data," ujar Dany kepada Kompas.com, Kamis (27/2/2020).
Menurut Dany, ratusan babi yang mati di Kabupaten Belu, positif terkena virus African Swine Fever (ASF) atau virus demam babi Afrika.
Sedangkan, untuk Kabupaten TTU, Kabupaten Kupang dan Kota Kupang, belum diketahui jenis penyakitnya.
Menurut Dany, saat ini sampel darah dan organ tubuh babi yang mati di Kabupaten TTU, Kabupaten Kupang dan Kota Kupang, telah dikirim ke Laboratorium Balai Veteriner Medan, Sumatera Utara.
Pengiriman sampel itu untuk dapat memastikan penyebab kematian babi.
Dany pun minta masyarakat turut membantu pemerintah melakukan pencegahan terhadap penyebaran virus tersebut.
Menurut Dany, pihaknya masih terus mendata jumlah babi yang mati di kabupaten lainnya di NTT.
Penulis : Dea-Davina
Sumber : Kompas TV