Ketua DPRD DKI Tuding Anies Baswedan Bohong Tak Ambil Untung dari Revitalisasi TIM
Berita daerah | 28 Februari 2020, 11:12 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi, menuding Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan berbohong soal revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM).
Menurut Prasetio, jika TIM sudah bertaraf internasional seperti yang Anies inginkan, apalagi ada pembangunan wisma yang nantinya bakal disewakan atau berbayar, bukan tak mungkin akan mengambil keuntungan.
“Bila TIM sudah bertaraf internasional apalagi ada pembangunan wisma berbayar, pasti ada tujuan mengambil keuntungan. Kalau bilang tidak ambil keuntungan. Bohonglah. Namanya internasional ada keuntungan,” kata Prasetio di Jakarta, Kamis (27/2/20).
Baca Juga: Alasan Gubernur DKI Anies Baswedan Ngotot Revitalisasi, Ingin TIM Jadi Pusat Kesenian Dunia
Prasetio meyakini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal mengkomersialisasikan TIM. Pasalnya, setelah direvitalisasi menjadi megah, maka membutuhkan biaya untuk perawatan dan perbaikan wisma.
“Ya gimana enggak komersial gimana enggak dapat untung. Terus hotelnya gimana ?
Maintenance-nya gimana ? Ini kan megah,” ujar dia.
Sebelumnya, Anies mengaku tak akan mengambil keuntungan dalam pengerjaan proyek revitalisasi TIM.
Karena itu, dia menugaskan PT Jakarta Propertindo selaku Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk mengerjakan proyek tersebut.
Anies menjelaskan, pengerjaan oleh Jakpro ini merupakan layaknya proyek pemerintah pusat yang dieksekusi oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Baca Juga: Revitalisasi TIM, Anies Bantah Bangun Hotel Bintang Lima
“Kalau perusahaan swasta kan cari untung, tapi ini milik negara yang melakukan pembangunan. Ini yang kita dorong," ucapnya.
Bukan hanya pada proses pengerjaan, bekas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga menjamin tak menarik untung atau mengkomersialisasikan TIM seusai direvitalisasi.
Penyewaan wisma, kata dia, akan dibanderol dengan harga murah. Namun, didukung dengan fasilitas berstandar internasional.
"Justru dibangun fasilitas dengan skala internasional tapi harganya terjangkau karena yang mau kita dorong soal keseniannya,” tutur Anies.
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV