Marak Penculikan Anak, TNI Memberi Latihan Perlawanan dan Pertahanan Diri
Berita daerah | 27 Februari 2020, 18:26 WIBSURABAYA, KOMPAS.TV - Untuk mengantisipasi penculikan anak, para anggota TNI di Surabaya Jawa Timur, memberi pelatihan simulasi penculikan dengan membekali anak anak latihan perlawanan dan pertahanan diri.
Edukasi ini juga disaksikan oleh orangtua, agar dapat melatih kembali di rumah.
Berpegangan erat pada kaki orang asing, menjadi salah satu gerakan dasar yang harus dilakukan untuk menghindar dari penculikan.
Setelah memeluk kaki, calon korban harus segera berteriak tolong untuk mendapatkan bantuan dari orang lain.
Dan dengan gerakan ini, orang asing dewasa akan kesulitan untuk mengangkat tubuh sang anak.
Teknik untuk menghindar dari penculikan ini diajarkan oleh para anggota TNI, dari Koramil Sukolilo, Surabaya Jawa Timur.
Anak anak usia dini di TK Cahaya Ilmu, diberikan simulasi cara perlawanan dan pertahanan diri dari penculikan.
Namun karena simulasi dilakukan di sekolah taman kanak kanak, seluruh anggota TNI melakukannya dengan santai, sehingga anak anak mendapat ilmu yang penting dengan cara yang menyenangkan.
Sementara itu guru dan orang tua anak-anak ini menyambut baik sosialisasi ini, karena pembekalan dan antisipasi sejak dini, anak anak bisa melawan dan memiliki pertahanan diri agar ada waktu untuk meminta tolong pada orang lain.
Dengan sosialisasi dan simulasi ini diharapkan orangtua bisa secara berkala kembali mengingatkan anak anak gerakan dasar untuk terhindar dari penculikan.
Selain itu orangtua juga diimbau untuk menanamkan pentingnya sikap waspada terhadap orang lain, terutama mengajari anak untuk tidak sembarangan memberi informasi mengenai keluarga.
Dan yang terpenting, anak-anak harus selalu dalam pengawasan orang dewasa, terutama bila di tempat keramaian.
Penulis : Dea-Davina
Sumber : Kompas TV