Lagi-Lagi, Puluhan Babi Mati Mendadak di Bali
Berita daerah | 13 Februari 2020, 18:03 WIBDENPASAR, KOMPAS.TV - Balai besar veteriner Denpasar, Bali mengambil sampel darah babi setelah mendapat laporan puluhan babi mati mendadak di Buleleng.
Sebelumnya, sempat beredar kabar, puluhan babi ini mati karena terjangkit virus babi. Hal ini membuat penjualan daging babi di pasar menurun drastis.
Diketahui sebanyak 50 babi mati mendadak di wilayah desa bungkulan, kecamatan sawan, buleleng, bali. Para peternak pun resah. Pasalnya, sempat beredar kabar, puluhan babi mati karena diduga terjangkit virus babi. Padahal, penyebab pasti kematian babi masih belum diketahui. Gejala yang ditunjukkan, awalnya babi tidak mau makan, kemudian mengalami kenjang, lalu mati.
Peternak babi, Gede Sindia Santosa menyebutkan jika kini para peternak sudah mengubur semua bangkai babi.
Setelah mendapat laporan warga, tim dari balai besar veteriner Denpasar pun langsung melakukan investigasi dengan mendatangi rumah-rumah warga yang memelihara babi.
Untuk kepentingan pemeriksaan, tim mengambil sampel makanan, feses, organ dan darah babi. Semua sampel yang diambil akan diuji di laboratrium untuk memastikan virus yang menyerang.
Sementara itu, akibat beredarnya kabar terkait virus babi, permintaan daging babi segar di Pasar Anyar, Buleleng menurun.
Penjual Daging Babi, Kadek Darmini menyebutkan jika menurunnya penjualan daging babi sudah terjadi sejak awal Februari.
Padahal biasanya menjelang hari raya Galungan, permintaan daging babi meningkat.
Bukan hanya itu, harganya pun turun, dari 70 ribu menjadi 65 ribu rupiah per kilogram.
Mendengar keluhan para pedagang, Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM telah mengimbau kepada warga Buleleng, bahwa daging babi segar yang dijual di Pasar Anyar, Buleleng aman dikonsumsi selama diolah dengan benar.
Penulis : Anjani-Nur-Permatasari
Sumber : Kompas TV