Fakta-Fakta Dugaan Eksploitasi Pemain Sirkus OCI Taman Safari: Ini Pengakuan Memilukan Korban
Jabodetabek | 17 April 2025, 13:43 WIB
JAKARTA, KOMPAS.TV — Sejumlah mantan pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI) mengungkapkan kisah kelam yang mereka alami saat bekerja di dunia hiburan tersebut. Mereka mengaku menjadi korban kekerasan dan eksploitasi, termasuk saat beratraksi di Taman Safari Indonesia.
Dugaan pelanggaran tersebut kini telah dilaporkan ke Kementerian Hak Asasi Manusia (Kemenham).
Meski begitu, pihak Taman Safari menegaskan tidak pernah memiliki hubungan bisnis dengan para mantan pemain sirkus tersebut.
Baca Juga: Kronologi Pawang Taman Safari Bali Tewas Diseruduk Gajah, Atraksi Ditutup Sementara
Berikut sejumlah fakta-fakta terkait dugaan eksploitasi pemain sirkus OCI Taman Safari:
Kemenham Turun Tangan
Para mantan pemain sirkus itu menyampaikan langsung pengakuan mereka dalam audiensi dengan Wakil Menteri HAM Mugiyanto, Selasa (15/4/2025).
Mereka menyebut telah mengalami perbudakan, kekerasan fisik dan psikis, serta pelanggaran hak-hak dasar manusia sejak masih anak-anak. Peristiwa itu diduga terjadi sejak tahun 1970-an.
“Jadi memang hari ini kami mendengarkan mereka. Kami sudah membaca dan mendengar, karena kasus ini memang sudah viral tentang apa yang terjadi pada mantan karyawan Oriental Circus Indonesia. Mereka minta audiensi, dan kami terima serta dengarkan,” kata Mugiyanto dikutip dari Tribunnews.
Ia menegaskan, kesaksian para korban mengindikasikan adanya pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia.
Salah satu pelanggaran paling mendasar yang terungkap adalah hilangnya identitas para korban. Sebagian dari mereka bahkan tidak mengetahui siapa orang tua kandungnya.
“Ada kemungkinan banyak sekali tindak pidana yang terjadi di sana. Banyak kekerasan. Salah satu yang penting adalah soal identitas. Identitas seseorang adalah hak dasar, dan beberapa dari mereka bahkan tidak tahu siapa orang tuanya,” ujar Mugiyanto.
Dalam kesempatan itu, Mugiyanto juga menyampaikan permintaan maaf kepada para korban. Ia menyadari bahwa proses pengungkapan pengalaman traumatik bukanlah hal mudah.
Meski demikian, ia menekankan pentingnya mendengar kesaksian tersebut sebagai bagian dari upaya pemulihan.
Baca Juga: Taman Safari Mau Buka di IKN, Sedang Tahap Penentuan Calon Lokasi
Mugiyanto berjanji akan mengupayakan agar peristiwa serupa tidak terulang lagi di masa depan.
Sebagai tindak lanjut, Kemenkumham akan memanggil pihak Taman Safari Indonesia dalam waktu dekat.
Pemanggilan tersebut dilakukan guna mengonfirmasi keterangan para korban serta mengumpulkan informasi tambahan terkait dugaan kekerasan dan eksploitasi.
“Kami juga akan mengupayakan untuk mendapatkan informasi dari pihak yang dilaporkan sebagai pelaku tindakan yang tadi disampaikan. Kami akan lakukan secepatnya,” kata Mugiyanto.
Kemenkumham saat ini juga tengah berkoordinasi dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) serta Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA).
Pemerintah berupaya memastikan bahwa para korban mendapat perlindungan yang layak dan kasus ini diusut tuntas sesuai hukum yang berlaku.
Tanggapan Pihak Taman Safari Indonesia
Pihak Taman Safari Indonesia Group angkat bicara mengenai dugaan kasus kekerasan yang disebut melibatkan mantan pemain sirkus.
Mereka secara tegas membantah tudingan tersebut dan menyatakan tidak terlibat dalam persoalan itu.
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas.com/Tribunnews