Kronologi Tragedi Pendaki Meninggal di Cartenz Pyramid Papua Tengah
Papua maluku | 2 Maret 2025, 19:50 WIB
JAKARTA, KOMPAS.TV - Dua pendaki meninggal dunia di Cartenz Pyramid, Mimika, Papua Tengah pada Sabtu (2/3/2025).
Menurut keterangan tertulis yang Kompas.tv terima dari Kepala Kantor SAR Timika I Wayan Suyatna pada Minggu (2/3/2025), penyebab meninggalnya dua pendaki ini diduga karena gejala acute mountain sickness (AMS).
Berikut data para pendaki yang melakukan pendakian Puncak Cartenz Pyramid, termasuk korban meninggal dunia, menurut informasi dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika:
1. Fiersa Besari
2. Indira Alaika
3. Furki
4. Elsa Laksono (meninggal dunia)
5. Lilie Wijayanti Poegiono (meninggal dunia)
6. Saroni
7. Ludy Hadiyanto
8. WNA Turki
9. WNA Turki
10. WNA Rusia
Guide:
1. Nurhuda
2. Alvin Perdana
3. Arlen Kolinug
4. Jeni Dainga
5. Ruslan
Lantas, bagaimana kronologi kejadiannya?
Baca Juga: Dua Pendaki Meninggal Dunia dalam Perjalanan Turun dari Puncak Cartenz Pyramid Papua Tengah
Kronologi Tragedi Cartenz Pyramid
Dilansir TribunJabar, awalnya, pendaki atas nama Lilie, Elsa, Saroni, dan Lody Hidayanto berangkat dari Bandara Moses Kilangin Timika, Mimika, menuju Base Camp Yellow Valley Cartenz Pyramid dengan helikopter pada Rabu (26/2/2025).
Rombongan berikutnya menyusul delapan belas menit kemudian.
Setelah sampai di base camp, rombongan melaksanakan kegiatan aklimatisasi (penyesuaian diri dengan iklim) selama dua hari.
Mereka melakukan latihan mendaki sampai Teras 1 pada Kamis (27/2/2025).
Kemudian, rombongan pendaki yang berjumlah 20 orang (5 guide, 7 WNI pendaki, 6 WNA pendaki, dan 2 pendaki dari Taman Nasional Lorentz), memulai perjalanan mereka menuju Puncak Cartenz pada Jumat (28/2/2025) pukul 04.00 WIT.
Lima pendaki mengalami cuaca ekstrem yang menyebabkan hipotermia pada Sabtu (1/3/2025) pukul 22.30 WIT.
Dikutip dari posting Instagram Story salah satu pendaki yang selamat, Indira Alaika @indiraalaika pada Minggu (2/3/2025), setelah adanya pendaki yang mengalami hipotermia dan membutuhkan bantuan, tim penyelamat kemudian melakukan briefing untuk menolong korban.
Seorang guide bernama Nurhuda juga meminta bantuan kepada tim penyelamat.
Penulis : Tri Angga Kriswaningsih Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV, TribunJabar