> >

Peringatan Dini BMKG: Waspada Cuaca Esktrem di Jawa Tengah 23-25 Januari 2025

Jawa tengah dan diy | 22 Januari 2025, 16:01 WIB
Peringatan Dini BMKG Waspada Cuaca Esktrem di Jawa Tengah 2325 Januari 2025
Foto ilustrasi cuaca ekstrem, petir sebelum turun hujan deras. (Sumber: Pixabay via bpbd.bogorkab.go.id)

SOLO, KOMPAS.TV - Pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang dapat memicu bencana alam di berbagai wilayah Jawa Tengah (Jateng) pada 23-25 Januari 2025. 

Peringatan ini muncul di tengah terjadinya longsor di Kabupaten Pekalongan dan banjir yang melanda sejumlah daerah di Grobogan beberapa hari terakhir.

Menurut BMKG, dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya sirkulasi siklonik di wilayah Kalimantan yang memicu pembentukan daerah pertemuan massa udara dan belokan angin di Jateng.

Kondisi tersebut, ditambah dengan aktifnya gelombang Ekuatorial Rossby di sekitar Jawa, mendukung pertumbuhan awan konvektif yang meningkatkan curah hujan lebat di beberapa wilayah.

"Sesuai dengan informasi yang dirilis BMKG Stamet (Stasiun Meteorologi) Ahmad Yani Semarang pagi hari ini (22/1), disebutkan bahwa saat ini wilayah Indonesia terpantau adanya gangguan atmosfer yang menyebabkan peningkatan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah di Jateng," ujar Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stamet Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo, di Cilacap, Rabu.

Baca Juga: Survei Litbang Kompas 100 Hari Kerja Prabowo: Kepuasan Publik di Penegakan Hukum Capai 72,1 Persen

Pihak BMKG memproyeksikan potensi hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang dapat terjadi di banyak kabupaten/kota di Jateng.

Termasuk Kabupaten Pekalongan, yang baru saja terdampak tanah longsor akibat hujan deras.

Kondisi serupa juga diperkirakan terjadi di Grobogan, yang telah dilanda banjir beberapa hari terakhir menyebabkan banyak wilayah terisolasi akibat luapan sungai.

Teguh menambahkan, "Kondisi tersebut mengakibatkan meningkatnya pertumbuhan awan konvektif atau awan Cumulonimbus (Cb) yang berpotensi menyebabkan curah hujan lebat disertai petir dan angin kencang di wilayah Jateng," imbuhnya.

Penulis : Kiki Luqman Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU