> >

Komnas HAM Masih Selidiki Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan: Belum Temukan Hubungan Kuat

Sumatra | 8 Januari 2025, 17:47 WIB
Kepala Kantor Perwakilan Komnas HAM Provinsi Sumbar Sultanul di Padang, Rabu (8/1/2025) (Sumber: Antara/Muhammad Zulfikar)

PADANG, KOMPAS.TV - Pihak Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) masih mendalami kasus polisi tembak polisi yang menewaskan AKP Ulil Ryanto Ashari di Kepolisian Resor (Polres) Solok Selatan.

"Sampai hari ini Komnas HAM masih mendalami kasus ini, dan belum menemukan hubungan yang kuat dari peristiwa ini," kata Kepala Kantor Perwakilan Komnas HAM Provinsi Sumbar Sultanul di Padang, Rabu (8/1/2025), dikutip Antara.

Diketahui, kasus dugaan penembakan itu terjadi pada Jumat (22/11/2024) di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat.

Baca Juga: Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Berkaitan dengan Bisnis Tambang "tersembunyi"?

Menurut Sultanul, pihaknya menelusuri beberapa hal, termasuk kepemilikan alat berat yang beroperasi di kawasan yang diduga sebagai tambang ilegal pasir dan batu.

Pihaknya juga akan menelusuri apakah ada pihak atau dinas yang sengaja mengeluarkan izin atau sengaja membiarkan aktivitas tambang ilegal, serta dari mana mereka dapat bahan bakar minyak (BBM) untuk mengoperasikan alat berat.

"Kita akan telusuri apakah ada izin atau tidak, dari mana mereka mendapatkan BBM untuk mengoperasikan alat berat dan hal lainnya," imbuhnya.

Hingga kini Komnas HAM belum bisa memastikan pemilik atau pihak yang terlibat langsung dalam aktivitas penambangan tersebut.

"Kita belum sampai menelusuri siapa yang di belakang aktivitas tambang ini," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, kasus dugaan penembakan terhadap Ulil tersebut diduga dilakukan oleh AKP Dadang Iskandar.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Deni-Muliya

Sumber : Antara


TERBARU