> >

Gunung Semeru Kembali Erupsi Pagi Ini, Semburkan Kolom Abu Setinggi 500 Meter

Jawa timur | 23 Desember 2024, 10:09 WIB
Aktivitas Gunung Semeru yang terpantau dari Pos Pengamatan Gunung Semeru di Lumajang pada Sabtu (13/7/2024) pagi. (Sumber: ANTARA/HO-PVMBG)

LUMAJANG, KOMPAS.TV - Gunung Semeru yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, kembali mengalami erupsi pada Senin (23/12/2024) pagi. Berdasarkan pengamatan, gunung tertinggi di Pulau Jawa ini mengeluarkan kolom abu setinggi 500 meter di atas puncak pada pukul 07.58 WIB.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Ghufron Alwi melaporkan bahwa kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal yang mengarah ke utara dan barat laut.

"Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 124 detik," jelasnya dikutip dari Antara.

Erupsi terkini ini merupakan aktivitas vulkanik keenam yang tercatat sejak dini hari. Sebelumnya, Gunung Semeru telah mengalami lima kali erupsi dengan intensitas berbeda. Erupsi pertama terjadi pada pukul 01.31 WIB dengan ketinggian 600 meter, diikuti erupsi kedua pada pukul 02.47 WIB setinggi 700 meter.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca BMKG Dua Hari Jelang Natal: Hujan Bervariasi di Sebagian Wilayah, Simak Lokasinya!

Aktivitas vulkanik berlanjut pada pukul 03.19 WIB dengan kolom setinggi 800 meter, dan mencapai puncaknya pada pukul 04.58 WIB yang menghasilkan kolom abu hingga 1 kilometer di atas puncak kawah.

Mengingat rangkaian aktivitas vulkanik tersebut, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menegaskan status Gunung Semeru masih dalam level Waspada.

Sejumlah rekomendasi keselamatan tetap diberlakukan, termasuk larangan aktivitas dalam radius delapan kilometer dari puncak di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan.

"Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar," tegas Ghufron.

PVMBG juga mengingatkan masyarakat untuk tidak beraktivitas dalam jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan. Pembatasan ini mengingat potensi perluasan awan panas dan aliran lahar yang dapat mencapai jarak 13 kilometer dari puncak.

Penulis : Danang Suryo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU