> >

Fakta-Fakta Kasus Anak Bunuh Ayah di Ponorogo: Ribut Perkara Rokok hingga Tetangga Takut Mendekat

Jawa timur | 2 Desember 2024, 22:04 WIB
Polisi saat melakukan olah TKP di rumah korban pembunuhan yang diduga dilakukan anak kandung sendiri di Kelurahan Paju, Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Minggu (2/12/2024). (Sumber: ANTARA/HO - Prastyo)

PONOROGO, KOMPAS.TV - Seorang anak di Ponorogo berinisial RP (27) membunuh ayah kandungnya sendiri bernama Bonamin (67) pada Sabtu (30/11/2024). Peristiwa ini terjadi di rumah korban di Paju, Ponorogo.

Terduga pelaku telah ditangkap polisi dan diduga mengalami gangguan jiwa. RP pun dibawa ke RSUD dr. Harjono untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Kasat Reskrim Polres Ponorogo AKP Rudi Hidajanto menyebut kasus pembunuhan ayah kandung ini sedang ditangani polisi. Pihak kepolisian disebut menunggu hasil observasi kejiwaan terduga pelaku untuk proses lebih lanjut.

Polisi periksa delapan saksi

AKP Rudi Hidajanto menyebut pihaknya memanggil delapan saksi sehubungan kejadian ini. Para saksi yang dipanggil terdiri dari anggota keluarga, tetangga, dan tokoh masyarakat setempat.

"Ada delapan saksi yang kami panggil, termasuk inisial S, M, dan A. Mereka dimintai keterangan terkait peristiwa sebelum, saat, dan setelah kejadian," kata AKP Rudi dikutip Antara, Senin (2/12).

Baca Juga: Anak Bunuh Ayah dan Nenek serta Lukai Ibunya di Lebak Bulus Jaksel, Apa Kata Psikolog?

Rudi menambahkan, berdasarkan data puskesmas setempat, terduga pelaku telah mengonsumsi obat khusus untuk gangguan mental. 

Sementara itu, jenazah Bonamin yang dikenal sebagai marbot masjid setempat telah diautopsi oleh tim medis RS Bhayangkara Kediri. Hasil autopsi diperkirakan akan keluar dalam waktu satu atau dua minggu.

Rudi menyebut motif pembunuhan diduga karena terduga pelaku emosi tidak diberi rokok oleh korban pada malam kejadian.

"Berdasarkan keterangan saksi, pelaku marah karena permintaannya tidak dipenuhi, tetapi kami masih mendalami informasi ini," katanya.

Ada luka di kepala korban

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU