Siswa SMK Tewas Diduga Ditembak Polisi, Kapolrestabes Semarang: Sedang Dilakukan Pendalaman
Jawa tengah dan diy | 25 November 2024, 21:34 WIBSEMARANG, KOMPAS.TV – Kepala Kepolisian Resor Kota Besar (Kapolrestabes) Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar membenarkan adanya dugaan penembakan oleh polisi terhadap pelajar salah satu sekolah menengah kejuruan (SMK) di Semarang berinisial G.
Mengutip pemberitaan Kompas.id, Senin (25/11/2024), Irwan menjelaskan, dugaan penembakan itu terpaksa dilakukan saat polisi tersebut ingin melerai G dan kelompoknya yang sedang terlibat tawuran dengan kelompok lain.
”Awalnya anggota sedang melintas, lalu melihat ada tawuran itu, ingin melerai. Untuk peran anggota, sedang dilakukan pendalaman oleh Pengamanan Internal,” ujarnya.
Irwan juga mengaku belum mengetahui secara pasti, apakah G meninggal akibat luka tembak.
Pihaknya masih menunggu hasil visum untuk memastikan hal tersebut.
Baca Juga: Seorang Pelajar SMK di Semarang Tewas, Diduga Jadi Korban Penembakan
”Memang ada luka tembak di bagian panggul,” ucapnya.
Sebelumnya G (17), siswa SMKN di Semarang, Jawa Tengah, tewas setelah diduga ditembak pada Minggu (24/11/2024) dini hari.
Seorang kerabat G bernama Umi menyebut, pihak keluarga mengetahui kabar meninggalnya G pada Minggu siang.
Saat itu, kata dia, pihak keluarga mendapat telepon dari seseorang yang mengaku dari Polrestabes Semarang.
Orang tersebut meminta keluarga untuk menjemput jenazah G di Rumah Sakit Umum Pusat Dr Kariadi.
”Benar, ditembak. Tahu-tahu meninggal, saya bingung sendiri kok meninggal. Kami belum mendapat penjelasan, masih bingung,” kata Umi, Senin (25/11/2024).
Umi menuturkan, jenazah G dibawa ke rumah neneknya di Kecamatan Semarang Barat dan langsung dibawa ke kampung halaman ayah G di Sragen pada Minggu petang. Jenazah korban dimakamkan pada Senin petang.
Sementara, Wakil Kepala Kesiswaan SMKN di Semarang, Agus Riswantini menyebut, pihaknya mendapat kabar meninggalnya G pada Minggu petang.
Pihak sekolah, kata dia, telah mendatangi rumah nenek korban di Semarang Barat pada Minggu petang.
Namun, tidak bertemu dengan orangtua korban, sehingga mereka belum mendapatkan penjelasan secara rinci mengenai kronologi kejadian yang menimpa G.
”Kami belum berani menyampaikan penyebabnya kenapa sampai tertembak. Informasi yang beredar itu macam-macam, ada yang bilang korban tawuran, dan lain-lain,” ucapnya.
Menurutnya, dua siswa lain juga menjadi korban dalam penembakan tersebut, yakni S dan A.
Korban S masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo, Kota Semarang. Sementara itu, korban A sudah berada di rumahnya.
”Informasi dari keluarga, keduanya masih belum boleh bertemu dengan siapa pun. Mungkin, korban masih trauma, jadi belum siap secara mental,” kata Agus.
Agus menyebut, ketiga korban berasal dari kelas yang berbeda, namun anggota ekstrakurikuler yang sama, yakni pasukan pengibar bendera.
Selama ini ketiganya dinilai berprestasi. Mereka juga beberapa kali mengikuti lomba baris-berbaris dan menyabet gelar juara.
Baca Juga: Pastikan Diusut Tuntas, Kompolnas Cek TKP Penembakan Kompol Anumerta Ulil
Guru lain SMKN di Semarang itu, Nanang Agus menyebut, ketiga siswa disiplin dan taat aturan, serta tidak pernah tercatat melakukan pelanggaran aturan di sekolah.
”Menurut kami tidak mungkin (tawuran). Kalau tawuran kok bertiga? Apalagi mereka ini dari organisasi yang baik, paskibra. Kalaupun mereka ada kegiatan di luar, saya yakin kegiatannya baik juga,” kata Nanang.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas.id