Bahasa Daerah di Sulawesi Tengah Terancam Punah, Ini Sebabnya
Sulawesi | 12 November 2024, 04:25 WIBPALU, KOMPAS.TV - Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menyoroti ancaman kepunahan beberapa bahasa daerah di wilayah tersebut. Kondisi ini disebabkan semakin sedikitnya jumlah penutur yang menguasai bahasa-bahasa tersebut.
Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulteng, Asrif, mengatakan bahwa Bahasa Tolitoli dan Bahasa Kaili diperkirakan akan segera hilang. Sementara itu, Bahasa Andio hanya tersisa kurang dari 10 orang penutur.
"Misalnya Bahasa Tolitoli akan hilang, dan akan disusul oleh Bahasa Kaili. Bahasa Andio yang diperkirakan kurang dari 10 orang yang menguasainya," ujar Asrif dalam kegiatan Ujian Kemahiran Bahasa Indonesia (UKBI) Adaptif Merdeka bagi kalangan profesional dikutip dari Antara, Senin (11/11/2024).
Menurutnya, kondisi ini membutuhkan perhatian serius dari pemerintah daerah dan pihak terkait, khususnya Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Tengah.
Sementara itu, anggota DPRD Sulteng, Elissa Bunga Allo, menyatakan pihaknya siap mendukung upaya pelestarian bahasa daerah.
Baca Juga: Perjuangan Kesetaraan Sosial: Kelompok Juru Bahasa Isyarat Indonesia dan Komunitas Tuli
Ia meminta Kepala Balai Bahasa untuk menyurati DPRD agar dapat dilakukan rapat dengar pendapat (RDP) bersama pihak terkait untuk mencari solusi.
"Tentu kami akan mendukung dan mencari solusi. Perlu adanya dorongan dari pemerintah daerah, untuk menjaga bahasa yang ada agar tidak hilang begitu saja," ujar Elissa.
Elissa menegaskan bahwa bahasa daerah sangat penting karena merupakan ciri khas sebuah wilayah. Ia menambahkan bahwa Sulawesi Tengah memiliki kekayaan bahasa daerah terbanyak, sehingga perlu upaya pelestarian yang serius.
Selain itu, Balai Bahasa Provinsi Sulteng juga mengungkapkan adanya temuan terkait tenaga kerja asing (TKA) yang bekerja di Morowali dan Morowali Utara, namun tidak mengikuti Ujian Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI).
Penulis : Danang Suryo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV