> >

Gunung Lewotobi Laki-Laki Berstatus Awas, Hindari Radius 7 Km dan Waspada Banjir Lahar

Bali nusa tenggara | 4 November 2024, 09:53 WIB
Gunung Lewotobi Laki-laki meletus pada Selasa (11/6/2024). (Sumber: Dokumen PGA Lewotobi Laki-laki via Kompas.com)

FLORES TIMUR, KOMPAS.TV - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menaikkan status Gunung Lewotobi Laki-laki, Kabupaten Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) per Minggu (3/10/2024), pukul 24.00 WITA.

PVMBG meminta masyarakat sekitar untuk tidak mendekati kawah dalam radius 7 kilometer (km) dan mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki.

Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid mengatakan, berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental menunjukkan terjadi peningkatan aktivitas vulkanik pada Gunung Lewotobi Laki-laki yang cukup signifikan.

Baca Juga: 9 Orang Tewas akibat Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, PVMBG Naikkan Status Level Awas

Ia mengatakan, meningkatnya aktivitas vulkanik dalam beberapa waktu terakhir tersebut menjadi dasar untuk peningkatan status awas.

"Pengamatan secara visual periode selama 23 Oktober - 3 November 2024 pukul 21.00 WITA menunjukkan aktivitas vulkanik G. Lewotobi Laki-laki mengalami kenaikan yang cukup signifikan dari periode waktu pengamatan sebelumnya," ujar Wafid di Bandung, Minggu dikutip dari rilis PVMBG di laman esdm.go.id.

Selain itu, Wafid juga meminta masyarakat mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi, terutama daerah Dulipali, Padang Pasir dan Nobo.

"Pemerintah Daerah senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan G. Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi di Bandung," pinta Wafid.

Pengamatan instrumental Pos PGA Gunung Lewatobi Laki-laki merekam terjadinya gempa selama periode 23 Oktober 2024 sampai 3 November 2024 pukul 18.00 WITA.

Yakni sebanyak 43 kali gempa letusan, 28 kali gempa hembusan, 94 kali gempa harmonik, 7 kali Low Frequency, 133 kali gempa Vulkanik Dangkal, 353 kali gempa Vulkanik Dalam, 26 kali gempa Tektonik Lokal, 68 kali gempa Tektonik Jauh, dan 3 kali getaran banjir.

Penulis : Dian Nita Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU